.

Informasi yang dihimpun, penangkapan ini dilakukan setelah warga memasang perangkap dan kamera pengintai (CCTV) yang dipasang di kandang milik Muji dengan layar monitor di rumah Suyadi.

"Dari pantauan melalui kamera pengintai sejak Selasa (22/5) sore, hewan misterius yang selama ini meresahkan warga, ternyata hanyalah dua ekor anjing. Namun yang tertangkap hanya satu ekor," kata Kepala Kepolisian Sektor Kedungbanteng, Ajun Komisaris Polisi Suparno Eka Wijaya.

Menurut dia, dua ekor anjing yang terpantau melalui kamera pengintai pada pukul 01.00 WIB, masing-masing berwarna hitam dan putih belang cokelat.

Ia mengatakan, anjing berwarna hitam itu terlihat tengak-tengok di luar kandang, sedangkan anjing berwarna putih belang cokelat tampak melompat ke dalam kandang hingga akhirnya dapat ditangkap.

"Anjing yang berwarna hitam itu kabur, sedangkan anjing yang masuk kandang itu terjebak dalam lubang yang dibuat warga," paparnya.

Setelah terperangkap dalam jebakan berupa lubang, kata dia, warga segera menjerat anjing itu dengan tali tambang yang telah disiapkan.

Menurut dia, tali tambang itu sempat putus, sehingga warga menekan anjing tersebut dengan tongkat hingga anjingnya lemas.

"Kami bersama warga segera mengikat anjing itu dan membawanya ke lapangan desa dan selanjutnya diangkut ke Mapolres Banyumas," tuturnya.

Terkait kamera pengintai tersebut, dia mengatakan, pihaknya menyewa dua kamera CCTV untuk dipasang di Desa Kebocoran dan Karangnangka yang selama ini diresahkan oleh hewan misterius.

Selain dua desa itu, kata dia, hewan misterius juga meresahkan warga Desa Beji, Karangsalam, dan Keniten karena 19 kambing milik warga diketahui mati secara mengenaskan dengan isi perut terurai.

Dengan ditangkapnya anjing tersebut, lanjutnya, misteri hewan pemangsa kambing telah terungkap.

Seperti diketahui, warga setempat sempat menduga jika hewan misterius yang selama ini memangsa kambing-kambing mereka merupakan makhluk jadi-jadian atau ulah manusia yang sedang mempelajari ilmu hitam maupun mencari kekayaan dengan jalan "nyupang".

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024