Solo (ANTARA) - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyebut keterampilan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan vokasi menjadi kunci daya saing.
Pada pelaksanaan Solo Investment Forum (SIF) 2025 di Solo, Jawa Tengah, Jumat, Luhut yang menjadi keynote speaker menyoroti soal SDM.
Ia mengatakan banyak investor yang berminat untuk masuk ke Jawa Tengah. Oleh karena itu, kualitas tenaga kerja harus terus ditingkatkan. Dalam hal ini, ia meminta para kepala daerah, baik itu gubernur, wali kota, maupun bupati agar duduk bersama perguruan tinggi untuk menyusun perencanaan pembangunan berbasis studi yang matang.
Perencanaan program pembangunan harus diperkuat dengan studi dan riset agar lebih tepat sasaran. Di sisi lain, digitalisasi juga perlu diperhatikan sebagai salah satu strategi penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik lebih banyak investasi.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Respati Ardi mengajak kalangan pelaku usaha atau investor untuk membuka
usaha di Solo. Ia mengatakan Solo menjadi lokasi strategis untuk berinvestasi karena berada di tengah.
Ia mengatakan Solo saat ini sebagai hub strategis di Jawa Tengah. Ia menyoroti stabilitas sosial, kualitas sumber daya manusia (SDM), serta kemudahan konektivitas yang menjadi daya tarik utama kota ini.
“Solo adalah center (pusat) antara Jawa Barat dan Jawa Timur. Penduduknya mungkin hanya 500 ribuan, tapi pada siang hari ada 2,5 juta jiwa yang berniaga, bersekolah, dan berobat di sini. Ini adalah opportunity luar biasa,” katanya.
Ia mengatakan konektivitas yang terintegrasi, mulai dari akses tol, stasiun kereta, hingga kedekatan dengan bandara di Boyolali, menjadikan Solo sangat mudah dijangkau. Selain itu, salah satu indikator ekonomi yang paling menarik bagi investor ritel adalah tingginya tingkat konsumsi masyarakat Solo.
Ia memaparkan data Bank Indonesia yang mencatat transaksi QRIS di Solo hingga Oktober 2025 telah menembus angka lebih dari Rp10 triliun.
Salah satu aset pemerintah yang ditawarkannya kepada investor adalah lahan seluas 10 hektar yang berada di kawasan Pedaringan. Lokasi ini disiapkan sebagai pusat distribusi logistik (warehousing system management) untuk wilayah Jawa Tengah bagian selatan.
“Silahkan berinvestasi di 10 hektare lahan Pedaringan. Arahnya adalah pusat distribusi logistik untuk menjaga ketahanan pangan dan rantai pasok,” katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendukung langkah yang dilakukan Respati dalam menumbuhkan investasi di Kota Solo.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi tidak dapat berdiri sendiri di tingkat provinsi maupun kota/kabupaten. Sebagai contohnya adalah Solo yang disebutnya menjadi pusat kendali ekonomi Solo Raya, bersama daerah penyangga seperti Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Boyolali, hingga Klaten.
Terkait dengan kegiatan tersebut, menurut dia efektif untuk mempromosikan potensi daerah agar menarik minat investor nasional maupun internasional.
Ia menegaskan keberhasilan investasi membutuhkan pemenuhan dua prasyarat utama yaitu jaminan keamanan dan kemudahan perizinan. Selain keamanan dan perizinan, ia menilai kesiapan SDM juga menjadi elemen penting dalam menarik investor.