Luhut: Solo Raya dan Semarang Raya naik PPKM Level 3
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan wilayah aglomerasi Solo Raya dan Semarang Raya masuk PPKM Level 3.
Kenaikan level tersebut diberlakukan sebagaimana Level Asesmen PPKM yang telah disesuaikan dengan memberikan bobot lebih besar terhadap rawat inap rumah sakit.
"Saat ini mulai terdapat beberapa kabupaten kota yang masuk ke dalam level 4. Selain itu juga mulai banyak kabupaten/kota yang masuk ke dalam asesmen level 3 di antaranya Solo Raya dan Semarang Raya," katanya dalam keterangan pers terkait hasil ratas PPKM yang ditayangkan secara daring di Jakarta, Senin.
Sementara itu, wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bali, DI Yogyakarta (DIY), Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya saat ini masih berada pada Level 3.
Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu menjelaskan kenaikan asesmen level di masing-masing daerah itu disebabkan oleh tingkat rawat inap rumah sakit yang meningkat.
Ada pun rincian peraturan PPKM selanjutnya akan dituangkan dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) yang terbit Senin sore ini.
Sebelumnya, meski saat ini penambahan kasus yang terjadi telah melebihi tren kasus saat gelombang varian delta, Luhut menilai penyebaran kasus Omicron di Indonesia masih terkendali.
Hingga Minggu (20/2) siang pukul 12.00 WIB, tercatat ada 48.484 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam. Meski ada 163 pasien yang meninggal dunia karena terinfeksi COVID-19, namun penambahan kasus kesembuhan dari COVID-19 mencapai 32.873 kasus.
"Perkembangan kasus omicron di Indonesia masih terkendali. Meskipun penambahan kasus sudah melebihi tren delta, namun kondisi rawat inap dan kematian jauh lebih rendah dibandingkan varian delta beberapa waktu yang lalu," katanya.
Luhut juga menjelaskan sejumlah provinsi, diantaranya DKI Jakarta, Banten dan Bali, sudah memasuki tren penurunan kasus konfirmasi harian selama tujuh hari terakhir.
"Tren angka hospitalisasi juga terlihat menurun di DKI Jakarta dan Bali. Hari ini jumlah keterisian rawat inap di rumah sakit seluruh provinsi di Jawa Bali masih jauh di bawah keterisian varian delta," katanya.
Kenaikan level tersebut diberlakukan sebagaimana Level Asesmen PPKM yang telah disesuaikan dengan memberikan bobot lebih besar terhadap rawat inap rumah sakit.
"Saat ini mulai terdapat beberapa kabupaten kota yang masuk ke dalam level 4. Selain itu juga mulai banyak kabupaten/kota yang masuk ke dalam asesmen level 3 di antaranya Solo Raya dan Semarang Raya," katanya dalam keterangan pers terkait hasil ratas PPKM yang ditayangkan secara daring di Jakarta, Senin.
Sementara itu, wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bali, DI Yogyakarta (DIY), Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya saat ini masih berada pada Level 3.
Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu menjelaskan kenaikan asesmen level di masing-masing daerah itu disebabkan oleh tingkat rawat inap rumah sakit yang meningkat.
Ada pun rincian peraturan PPKM selanjutnya akan dituangkan dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) yang terbit Senin sore ini.
Sebelumnya, meski saat ini penambahan kasus yang terjadi telah melebihi tren kasus saat gelombang varian delta, Luhut menilai penyebaran kasus Omicron di Indonesia masih terkendali.
Hingga Minggu (20/2) siang pukul 12.00 WIB, tercatat ada 48.484 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam. Meski ada 163 pasien yang meninggal dunia karena terinfeksi COVID-19, namun penambahan kasus kesembuhan dari COVID-19 mencapai 32.873 kasus.
"Perkembangan kasus omicron di Indonesia masih terkendali. Meskipun penambahan kasus sudah melebihi tren delta, namun kondisi rawat inap dan kematian jauh lebih rendah dibandingkan varian delta beberapa waktu yang lalu," katanya.
Luhut juga menjelaskan sejumlah provinsi, diantaranya DKI Jakarta, Banten dan Bali, sudah memasuki tren penurunan kasus konfirmasi harian selama tujuh hari terakhir.
"Tren angka hospitalisasi juga terlihat menurun di DKI Jakarta dan Bali. Hari ini jumlah keterisian rawat inap di rumah sakit seluruh provinsi di Jawa Bali masih jauh di bawah keterisian varian delta," katanya.