Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang menanggung secara penuh biaya pengobatan seluruh korban kecelakaan tunggal yang menimpa armada Bus Trans Semarang Koridor VIII.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti, di Semarang, Kamis, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas insiden kecelakaan tersebut.
Kecelakaan tersebut menimpa armada Bus Trans Semarang Koridor VIII pada Rabu (26/11) sekitar pukul 16.20 WIB di tanjakan Jalan Abdulrahman Saleh, Manyaran, Kecamatan Semarang Barat.
Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun lima penumpang mengalami luka-luka dan seluruhnya telah mendapatkan perawatan medis oleh Tim Ambulans Hebat.
Petugas lapangan Trans Semarang bersama mitra operator juga telah hadir di lokasi untuk memastikan penanganan korban berlangsung cepat dan tepat.
Selain pengobatan, kata dia, pendampingan terus dilakukan oleh petugas dan tim SDM Trans Semarang di rumah sakit tempat para korban mendapatkan perawatan.
Termasuk sopir armada yang saat ini masih dalam pemantauan intensif usai pingsan saat kejadian.
Sementara itu, Kepala BLU UPTD Trans Semarang Haris Setyo Yunanto memastikan bahwa langkah-langkah penanganan lapangan telah berjalan sesuai prosedur, dan armada telah dievakuasi untuk mencegah gangguan arus lalu lintas, serta menghindari potensi insiden lanjutan.
Pemkot Semarang juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mendapatkan hasil investigasi resmi terkait penyebab insiden.
"Sebagai wujud tanggung jawab dan komitmen pelayanan publik, Pemkot Semarang akan melakukan evaluasi internal terhadap manajemen operasional Trans Semarang, termasuk memanggil operator armada Koridor VIII untuk monitoring dan audit keselamatan," katanya
Jika ditemukan pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) atau kelalaian, kata dia, tindakan tegas akan diterapkan sesuai aturan yang berlaku demi menjamin keamanan masyarakat.
Ia menyadari bahwa keselamatan pengguna layanan transportasi publik merupakan prioritas utama sehingga perbaikan menyeluruh terhadap kualitas armada, sistem pengecekan teknis, serta pelatihan pramudi akan ditingkatkan secara berkelanjutan.
Tidak hanya untuk mencegah kejadian serupa, tetapi juga untuk memastikan layanan Trans Semarang tetap menjadi moda transportasi yang aman, nyaman, dan terpercaya bagi warga masyarakat.
Pemkot Semarang juga berterima kasih atas dukungan masyarakat dan berharap insiden tersebut menjadi bahan evaluasi untuk peningkatan standar pelayanan publik yang lebih baik.
Baca juga: Wali Kota Semarang: Enam hari sekolah jenjang SMA/SMK perlu dikaji komprehensif