Solo (ANTARA) - Kali Pepe Land mendukung Tari Srimpi Kinanthi yang merupakan salah satu tarian khas Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat berkiprah di panggung internasional.

Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari di Solo, Jawa Tengah, Rabu mengatakan rombongan akan berangkat ke Jepang untuk menampilkan Tari Srimpi Kinanthi, salah satu tarian khas Kasunanan Surakarta.

Ia mengatakan selama ini pengusaha kuliner asal Solo Puspo Wardoyo yang juga pemilik Kali Pepe Land tersebut selalu memberikan dukungan yang maksimal kepada berbagai kegiatan budaya yang diselenggarakan oleh Keraton Surakarta. 

Pemilik MakanKu itu selama ini dikenal aktif mendukung pelestarian budaya Jawa, termasuk berbagai upacara adat tahunan di lingkungan Keraton.

Terkait hal itu, GKR Koes Moertiyah Wandansari yang akrab disapa Gusti Mung tersebut memberikan apresiasi terhadap pihak-pihak yang telah memberikan dukungan kepada Keraton Surakarta dalam pelestarian budaya ini.

“Bapak Puspo Wardoyo dan Kali Pepe Land sudah sering membantu kegiatan adat dan budaya di Keraton. Dari penyediaan konsumsi, transportasi, hingga dukungan logistik untuk upacara-upacara besar yang kami gelar hampir setiap bulan,” katanya.

Sementara itu, rombongan yang membawa misi budaya ini akan berangkat ke Jepang pada 3-11 November 2025 atas undangan dari Tokyo University. Perguruan tinggi itu telah lama menjalin kerja sama kebudayaan dengan Keraton Surakarta sejak 1984. Dalam kunjungan kali ini, rombongan akan tampil di sejumlah agenda budaya dan pertukaran seni di Jepang.

“Ini merupakan undangan resmi dari Tokyo University. Kami bekerja sama dengan mereka sejak tahun 1984, dan sampai saat ini hubungan budaya terus terjalin. Tahun ini kami akan membawakan Srimpi Kinanthi dan saya juga akan menari tunggal,” katanya.

Ia mengatakan tarian tersebut berdurasi 18 menit. Menurut dia, Tari Srimpi Kinanthi ini adalah garapan baru, baik gendhing dan gerakannya yang dirangkai dengan pemadatan yang akan ditampilkan selama 18 menit.


Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2025