Temanggung (ANTARA) - Puluhan santri Pondok Pesantren Tahfidz Tebuireng 16 Wadas, Kandangan, yang tergabung dalam pasukan Hufadz Ad-dairoh bergerak membersihkan kawasan Alun-Alun Temanggung usai pelaksanaan apel Hari Santri Nasional (HSN) 2025.
"Mereka dikenal juga dengan sebutan pasukan semut, karena kebiasaannya bergerak cepat dan kompak memunguti sampah tanpa kenal lelah. Pasukan Khufadz Ad-dairoh ini memang kami bentuk khusus untuk menjaga kebersihan di lingkungan pesantren maupun di luar pesantren," kata Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Tebuireng 16 Wadas KH Agus Ahmad Yani di Temanggung, Rabu.
Apel besar yang dihadiri ribuan perwakilan santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Temanggung itu menyisakan sampah plastik dan kertas di sejumlah titik.
Namun tidak lama setelah kegiatan berakhir, sekelompok santri bersarung gelap dengan kaos hitam mulai menyusuri area alun-alun membawa kantong plastik hitam sibuk memungut sampah.
Berbeda dengan peserta apel yang mengenakan pakaian putih hitam rapi, para santri dari pasukan Hufadz Ad-dairoh ini tampil sederhana dan tangguh di lapangan.
Menurut dia, pengiriman pasukan santri ke lokasi apel bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter.
"Kami ingin menanamkan kepada para santri bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama. Ini juga implementasi dari sabda Nabi Muhammad SAW bahwa kebersihan sebagian dari iman," katanya.
Ia menuturkan kegiatan ini juga menjadi bentuk kontribusi nyata pesantren terhadap kepedulian lingkungan. Kesadaran masyarakat terhadap kebersihan masih rendah, terutama setelah kegiatan massal.
"Hampir di setiap kegiatan besar yang dihadiri banyak orang, pasti meninggalkan sampah berserakan. Kami berharap melalui contoh para santri, masyarakat ikut sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Salah satu anggota pasukan, Adib (15), mengaku bangga bisa ikut dalam kegiatan tersebut. Bagi dia, menjadi santri bukan hanya menghafal Al Quran dan mengaji Kitab Kuning, tetapi juga harus berperan aktif menjaga lingkungan sekitar.
"Saya senang bisa ikut bersih-bersih. Ini bagian dari tanggung jawab kami sebagai santri. Kami ingin menunjukkan bahwa santri juga peduli lingkungan," katanya.
Baca juga: Kemenag Banyumas ajak santri kembangkan diri dan kelola potensi daerah