Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengimbau para pelaku usaha mikro kecil dan menengah menguasai pemasaran digital melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) agar produk yang dihasilkan terus berkembang dan pasar makin luas.

Sekretaris Daerah Kota Pekalongan Nur Priyantomo di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen membangun ekosistem usaha kreatif yang kondusif dengan mempermudah perizinan, memberikan dukungan pemasaran digital hingga memperluas akses pasar bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah.

"Sekarang pemasaran batik sudah bergeser dari transaksi tradisional menjadi digital marketing. Saya pastikan para UMKM batik masih eksis dan terus bertambah," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya optimistis melalui kegiatan pembinaan dan sosialisasi, dan membantu promosi kepada para pelaku UMKM selama ini akan membangkitkan mereka terus berinovasi agar produknya seperti kerajinan batik terus diminati oleh para konsumen baik pasar lokal maupun mancanegara.

Misalnya, kata dia, inovasi batik bercorak warna alam (ekologis), kini juga semakin diminati oleh masyarakat mancanegara seperti Italia (Eropa) dan Dubai (Timur Tengah).

"Isu perubahan iklim menjadi hal yang penting sehingga batik warna alam lebih disukai oleh masyarakat mancanegara," katanya.

Ia mengatakan dalam upaya meningkatkan perekonomian di daerah, pihaknya juga telah menyiapkan agenda promosi batik yang akan dilaksanakan di sentra Kampung Batik Pekalongan dan mengikuti Inacraft di Jakarta.

"Kami berharap melalui berbagai kegiatan baik mengikuti pameran, pelatihan dan pembinaan pada pelaku UMKM akan membangkit usaha mereka mampu bersaing di pasar mancanegara maupun lokal," katanya.


Baca juga: Pemkot Pekalongan adakan membatik sepanjang 16 meter


Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025