Batang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Batang, Jawa Tengah, melibatkan para pelajar dalam pengawasan partisipatif melalui posko aduan dalam penyusunan daftar pemilih berkelanjutan (PDPB).
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Batang Nur Faizin di Batang, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program kolaborasi antara "Bawaslu Mengajar dan KPU Goes to Campus" yang menyasar pelajar untuk penguatan pengawasan partisipatif.
"Melalui posko aduan ini, kami memberi ruang bagi pelajar untuk menyampaikan laporan atau masukan terkait data pemilih," katanya.
Menurut dia, laporan ini dapat berupa temuan pemilih yang sudah berusia 17 tahun, meninggal dunia, masuk atau keluarnya anggota TNI/Polri, pindah domisili, atau kasus data ganda, serta pemilih tidak memenuhi syarat lainnya (TMS).
Badan Pengawas Pemilu, kata dia, juga melakukan uji petik penyusunan daftar pemilih berkelanjutan secara langsung terhadap sejumlah siswa dan guru di lingkungan sekolah.
"Tujuan uji petik ini untuk mencocokkan data pemilih yang tercatat dengan kondisi faktual di lapangan serta meningkatkan kesadaran pelajar akan pentingnya memastikan hak pilih mereka tercatat secara benar," katanya.
Nur Faizin berharap keterlibatan aktif pelajar dan warga sekolah ini bisa menjadi pintu masuk lahirnya pengawas partisipatif yang kritis dan peduli terhadap demokrasi, terutama dalam tahapan awal seperti pemutakhiran data pemilih.
"Bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aduan atau masukan terkait data pemilih, kami siapkan kanal pengaduan secara daring melalui tautan, https://bit.ly/poskoaduanpdpb-bawaslubatang," katanya.
Baca juga: Bawaslu Batang catat ada enam pelanggaran administrasi tahap kampanye