Semarang (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menyambut baik gelaran acara yang dibuat oleh PT. Bintang Sempurna dalam merangkul pelaku industri fotografi untuk meningkatkan geliat ekonomi kreatif (ekraf) di Tanah Air.
Menurut Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar, dalam pernyataan di Semarang, Sabtu, acara yang bertajuk "From Pixel to Print" yang digelar di Bendungan Hilir No. 46 Jakarta tersebut melibatkan para fotografer, komunitas, kreator visual, vendor bahan serta pemangku kepentingan dibidang teknologi.
"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada Bintang Sempurna dalam menciptakan ruang kreatif yang mempertemukan seniman visual, nilai keekonomian dan industri percetakan dalam satu ekosistem," katanya.
Dengan banyaknya foto berkualitas yang dihasilkan oleh fotografer profesional, kemudian foto-foto tersebut dicetak, lanjut dia, hal tersebut tentu menumbuhkan geliat industri percetakan.
Senada, Direktorat Penerbitan Fotografi Kemenekraf Richard Silaen yang menyatakan bahwa pihaknya mendukung sekitar 12.000 fotografer jalanan yang memberikan sumbangsih pemesanan foto cetak agar sebuah percetakan tetap beroperasional dengan menghasilkan keuntungan.
"Dari sekitar 12.000 fotografer jalanan yang tergabung dalam berbagai asosiasi juru foto, secara keseluruhan mereka memiliki 3 juta pelanggan. Jika seluruh street fotografer menghasilkan beberapa order bagi percetakan, tentu hal ini telah menciptakan ekonomi kreatif bagi berbagai percetakan," katanya.
Bagi Kemenekraf, lanjut dia, pegiat fotografi dan pengelola wisata merupakan "supply chain" atau rantai pasok bagi industri percetakan sehingga pihaknya akan terus hadir untuk menjembatani agar ekonomi kreatif bisa terus tercipta dari fotografer, pengelola wisata, dan pemilik percetakan.
Sementara itu, CEO Bintang Sempurna Laurensius Candra berharap agar Kemenekraf bisa terus mendukung kolaborasi antara pegiat fotografi, pengelola wisata, dan pemilik percetakan agar ekosistem ekonomi kreatif bisa terus bergulir.
"Pelaku industri cetak tentu membutuhkan teman-teman artis, fotografer dan juga pengusaha tempat-tempat wisata agar mereka bisa terus memberikan kami order percetakan. Model-model yang difoto dan spot-spot wisata yang difoto dan kemudian dicetak, tentu dapat menggairahkan industri percetakan," katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, dengan mengusung slogan "Imagine Virtually, Feel Physically", kata dia, Bintang Sempurna ingin mengeksplorasi peran penting teknologi digital printing dalam meningkatkan nilai visual dan potensi bisnis dibalik karya fotografi.
Selama satu hari penuh, para fotografer yang hadir mendapatkan ilmu fotografi dari maestro fotografi Indonesia Darwis Triadi, Founder Baby Props and Asia Newborn Conference (ANC) Lucia Hartanto, dan Andi Kusnadi sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Fotografi Indonesia.
Dalam acara tersebut, hadir pula Ketua Yayasan Fotografi Indonesia, sekaligus Ketua Umum Persatuan Fotografi Indonesia.
Selain itu, turut hadir pula oleh CEO Memoriku.co.id Lionora Chandra, Model Profesional dan Aktivis Sosial Matahari Dari Timur Laura Muljadi, Seniman Visual Ve Dhanito, dan Business Manager PT Samafitro Susy Kawilarang yang memandu diskusi bersama para profesional dibidangnya masing-masing.
Melalui acara itu, PT Bintang Sempurna berharap bisa menjadi ruang pertemuan ide, kolaborasi serta eksplorasi yang sesuai dengan kebutuhan bagi pelaku industri kreatif di Indonesia.
Adanya acara tersebut juga mempertemukan seluruh elemen ekosistem industri fotografi Indonesia menjadi satu wadah kolaboratif untuk mengembangkan industri fotografi dan printing dalam membangun pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia.