Semarang (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) bekerja sama dengan Kawan Dekat meluncurkan program Bakti Indonesia yang menghadirkan sejumlah layanan sosial dan diberikan secara gratis kepada masyarakat.

Pelayanan yang diberikan secara gratis tersebut, di antaranya bersih-bersih tempat ibadah, cek kesehatan umum, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan mata dan optik, potong rambut, makan gratis, dan program tebus murah berbagai kebutuhan pokok

Presiden Direktur INH Lukmanul Hakim, di Semarang, Sabtu, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya sekadar aksi sosial, tetapi juga sarana edukasi publik tentang pentingnya merawat tempat ibadah.

"Tujuan dari kegiatan ini untuk mengedukasi publik bahwa tempat ibadah seringkali tidak terawat dengan baik, terlebih kurang layak. Lewat program ini, kami ingin menunjukkan bahwa lembaga kemanusiaan juga bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat tanpa hanya berorientasi pada pendapatan," katanya.

Setelah peluncuran program Bakti Indonesia di Masjid Jami Merapi Baitturohim, Kota Semarang, pihaknya segera berkeliling di beberapa wilayah untuk program serupa, sehingga pemanfaatannya bisa dirasakan di seluruh nusantara.

Program Manajer INH, Muhammad Hidayan menjelaskan bahwa pemilihan Kota Semarang untuk grand launching program Bakti Indonesia, karena Semarang memiliki nilai historis dan strategis, serta memiliki banyak tempat ibadah yang membutuhkan perhatian dan perawatan.

Ia mengatakan bahwa program Bakti Indonesia merupakan komitmen INH untuk memperhatikan kondisi tempat ibadah di pelosok Indonesia, bukan hanya masjid, tetapi juga tempat ibadah agama lainnya.

"Program ini tidak hanya fokus pada pembersihan tempat ibadah, tetapi juga memberikan bantuan sosial lainnya, seperti bantuan sembako dan air bersih kepada masyarakat di pelosok," katanya.

Program Bakti Indonesia juga akan memberikan pelayanan sosial lainnya, seperti bantuan kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat di pelosok yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.

"Jadi, bersih-bersih tempat ibadah hanya merupakan entry point, titik masuk untuk kami lebih mengeksplorasi, menemukan, dan mengenali lebih dalam apa permasalahan dan apa yang memang lebih dibutuhkan oleh masyarakat di daerah," katanya.

Program Bakti Indonesia akan dilaksanakan di 15 titik di sepanjang Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Setelah Semarang, masjid di Ujung Kulon, Jawa Barat, dan akan berlanjut ke titik-titik lainnya hingga Desember 2025.

Program Bakti Indonesia melibatkan kerja sama dengan beberapa pemangku kepentingan, termasuk Kawan Dekat dan beberapa organisasi lainnya yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.

Sementara itu, Founder Kawan Dekat, Ade Bhakti menambahkan bahwa pihaknya telah melaksanakan kegiatan bersih-bersih tempat ibadah di Kota Semarang, seperti masjid, gereja, dan kelenteng sejak dua tahun lalu.

Melalui kerja sama dengan INH, Kawan Dekat memiliki target membersihkan tempat ibadah di seluruh Indonesia yang akan dilaksanakan di 14 provinsi dan meliputi kegiatan sosial lainnya.

Dengan kerja sama tersebut, Ade berharap dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya memakmurkan tempat ibadah.

Acara bersih-bersih ditutup dengan kajian khusus tentang Palestina yang disampaikan oleh pendiri INH Muhammad Husein Gaza, sebagai momentum reflektif yang menggugah kesadaran kemanusiaan dan pentingnya solidaritas terhadap saudara-saudara di wilayah konflik.



Baca juga: Pelindo tutup sementara tembok laut roboh di Pelabuhan Semarang


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2025