Semarang (ANTARA) - Cabai dan bawang merah sebagai komoditas penting dalam konsumsi masyarakat Indonesia, sering menjadi penyumbang utama inflasi, karena di saat mengalami kekurangan pasokan harganya mengalami kenaikan. Apalagi di saat permintaan tinggi seperti adanya moment penting seperti menjelang Natal, Tahun Baru, dan Lebaran.

Beragam upaya dilakukan untuk menekan inflasi di Jateng terutama yang kerap dipicu oleh fluktuasi harga cabai segar dan bawang merah dengan menggalakkan penggunaan dan produksi cabai kering dan bawang merah pasta sebagai alternatif strategis. 

Langkah tersebut diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan pokok, karena penggunaan cabai kering dan bawang merah pasta menawarkan keuntungan dalam penyimpanan, distribusi, dan ketahanan harga.

Cabai kering dan bawang merah pasta memiliki umur simpan yang lebih panjang dan tidak mudah rusak seperti cabai segar. Hal itu sangat membantu dalam mengatasi ketimpangan pasokan di pasar.

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah memberikan bantuan teknologi pengeringan dan pelatihan diberikan agar petani dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan efisiensi biaya yang lebih baik.

Adanya cabai kering dan bawang merah pasta, maka pasar tidak lagi hanya mengandalkan pasar cabai dan bawang merah segar, tapi dengan adanya pengolahan bahan menjadi cabai kering dan bawang merah pasta, pedagang/petani/pelaku UMKM menjualnya kapan saja tanpa khawatir harga jatuh.

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah juga mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memberikan bantuan sarana prasaran atau alat untuk mendukung memproduksi, sekaligus membantu akses pemasaran secara digital melalui platform e-commerce, sehingga mampu menjangkau konsumen di luar daerah bahkan hingga ekspor.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024