Purwokerto (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meminta seluruh panitia pemilihan kecamatan, panitia pemungutan suara, dan kelompok penyelenggara pemungutan suara untuk siaga terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi saat Pilkada Serentak 2024.

"Terkait dengan cuaca ekstrem, kami sudah berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dalam rapat koordinasi pada hari Jumat (8/11) pekan kemarin," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas Rofingatun Khasanah di Purwokerto, Banyumas, Jumat.

Ia mengatakan pada rapat koordinasi itu, KPU memperoleh informasi bahwa cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi itu berpotensi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Banyumas.

Dalam hal ini, BPBD Kabupaten Banyumas menyatakan bahwa seluruh wilayah Banyumas siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, longsor, dan angin kencang.

"Jadi, kami siagakan seluruh jajaran kami dengan SOP (standar operasional prosedur) di TPS (tempat pemungutan suara) jika terjadi bencana alam, apa yang harus dilakukan, tentunya yang paling utama menyelamatkan logistik terlebih dahulu, baru para penyelenggara dan pemilih terselamatkan," katanya menjelaskan.

Dia mengatakan berdasarkan evaluasi pelaksanaan Pemilu 2024, KPU sempat melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Kecamatan Tambak yang memiliki riwayat sebagai daerah rawan banjir.

Namun, ternyata saat Pemilu 2024 yang dilaksanakan pada 14 Februari, cuaca ekstrem justru terjadi di wilayah perkotaan hingga merobohkan sejumlah TPS di Kecamatan Kembaran dan Sokaraja.

"Alhamdulillah saat kejadian, pelaksanaan pemungutan suara sudah selesai meskipun TPS-nya mengalami kerusakan akibat roboh diterjang angin kencang," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, KPU menggelar rapat koordinasi dengan melibatkan seluruh PPK, PPS, dan KPPS untuk mengingatkan mereka agar siaga terhadap cuaca ekstrem yang mengarah ke kebencanaan.

Mengenai persiapan distribusi logistik, dia mengatakan lembaganya telah berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia (Persero) selaku pihak ekspedisi agar dalam pendistribusian logistik tersebut menggunakan armada yang tertutup atau mobil boks.

Selain itu, KPU juga membungkus seluruh logistik pilkada dengan menggunakan plastik tebal agar tidak basah atau rusak akibat terkena air hujan saat terjadi cuaca ekstrem.

"Saat ini, kami masih melakukan pengepakan logistik ke dalam kotak suara dengan label biru muda untuk kotak suara pemilihan bupati dan wakil bupati, kami estimasikan selesai dalam tiga hari," katanya.

Setelah itu, dilanjutkan pengepakan logistik ke dalam kotak suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur dengan estimasi waktu penyelesaian selama tiga hari.

Menurut dia, pendistribusian logistik pilkada ke tingkat PPK dijadwalkan pada tanggal 20–21 November khusus untuk bilik suara.

"Sementara untuk surat suara yang ada di dalam kotak suara akan didistribusikan ke PPK pada tanggal 24 November," kata Rofingatun.

Baca juga: KPU Banyumas: Simulasi pemungutan suara untuk ukur efektivitas waktu

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024