Semarang (ANTARA) - Kabar bahagia datang dari Rendi Prihananta (35), warga Temanggung yang baru saja menjalani operasi pengangkatan lipoma yang biayanya sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Lipoma, yang merupakan tumor jinak dari jaringan lemak, sering kali tidak berbahaya namun bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan gangguan kesehatan. Operasi ini tidak hanya mengembalikan kondisi fisik Rendi, tetapi juga memberikan harapan besar bagi masyarakat yang memiliki keluhan serupa namun khawatir dengan biaya pengobatan.

Rendi, sapaan akrabnya, mengungkapkan rasa syukurnya karena telah mendapatkan bantuan penuh dari BPJS Kesehatan untuk operasi ini.

"Saya sangat bersyukur. Sebelumnya saya sempat khawatir tentang biaya operasi, mengingat penghasilan saya yang terbatas. Akan tetapi, dengan adanya BPJS Kesehatan, saya bisa menjalani operasi tanpa harus memikirkan biaya besar," ujar Rendi dengan mata berkaca-kaca.

Lipoma yang dialami Rendi awalnya muncul sebagai benjolan di bagian lengan. Awalnya, ia tidak merasa terganggu, namun seiring berjalannya waktu, benjolan tersebut semakin membesar hingga mulai menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman saat beraktivitas.

"Saya merasa ada yang tidak beres ketika benjolan itu mulai sakit saat saya mengangkat barang. Pekerjaan saya sehari-hari, aktivitas fisik merupakan hal yang rutin, dan benjolan ini mulai mengganggu pekerjaan saya," jelasnya.

Melihat kondisi yang semakin memburuk, Rendi memutuskan untuk memeriksakan diri ke FKTP di mana dirinya terdaftar. Setelah beberapa pemeriksaan, dokter merujuknya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Di sana, dokter spesialis bedah mengonfirmasi bahwa benjolan tersebut adalah lipoma yang sudah cukup besar dan memerlukan tindakan operasi.

Untungnya, Rendi terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sejak beberapa tahun silam. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memberikan perlindungan bagi masyarakat. Dalam kasus Rendi, seluruh biaya operasi hingga pemulihan ditanggung oleh BPJS Kesehatan, yang mencakup biaya tindakan medis, rawat inap, serta obat-obatan pasca operasi.

Rendi mengaku dilayani dengan sangat baik oleh para tenaga medis. Dokter yang menangani operasi Rendi juga memberikan penjelasan dengan sabar terkait kondisi yang ia alami. Prosesnya pun cepat dan tanpa persyaratan administrasi yang rumit.

“Operasi pengangkatan lipoma ini berlangsung selama kurang lebih 1 jam dan berjalan dengan lancar. Dari awal pelayanan saya hanya menunjukkan KIS Digital saja tanpa ada dokumen lainnya. Pelayanannya memang semakin baik dari tahun ke tahun,” puji Rendi.

Rendi merasa sangat beruntung karena bisa menjalani operasi tanpa beban finansial berkat adanya BPJS Kesehatan. Ia menyatakan bahwa tanpa jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan, mungkin ia tidak akan segera mengambil langkah operasi karena keterbatasan biaya.

 "BPJS sangat membantu. Kalau tidak ada BPJS, mungkin saya akan terus menunda operasi ini sampai semakin parah. Sekarang saya bisa kembali bekerja tanpa rasa sakit lagi," ujarnya penuh semangat.

Rendi berharap kisahnya dapat menginspirasi orang lain, khususnya mereka yang mengalami keluhan kesehatan namun ragu untuk menjalani pengobatan karena kendala biaya. Ia juga mengimbau masyarakat untuk segera mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan tidak ragu memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.

"Jangan takut untuk memeriksakan diri dan jangan ragu menggunakan BPJS. Kesehatan itu penting, dan BPJS sangat membantu," pesan Rendi kepada masyarakat.

Tak lupa, Rendi juga berterima kasih kepada keluarganya yang setia mendampingi dan memberikan dukungan moral selama ia menghadapi kondisi kesehatannya.

"Tanpa dukungan keluarga, mungkin saya akan merasa lebih berat menghadapi ini semua. Tapi dengan mereka di sisi saya, saya merasa lebih kuat," ujarnya dengan senyum. ***


Pewarta : Nur Istibsaroh/ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024