Semarang (ANTARA) - Rektor USM, Dr. Supari, S.T., M.T berupaya mewujudkan impian besarnya, yakni net zero emission (NZE) pada sistem transportasi laut.
''Jika Pemerintah saat ini gencar mengimplementasikan konsep NZE di darat, dengan mobil, motor listrik, gedung dengan solar cell, mengapa tidak di laut?'' kata Supari di hadapan delegasi Pusat Riset (PR) Transportasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di ruang kerjanya, Selasa (3/9).
Ditegaskan, untuk transportasi laut saat ini masih mengandalkan kapal-kapal besar yang mengandalkan pasokan energi dari bahan fosil, seperti minyak bumi dan Batubara.
Sehingga emisi pembakaran keluar dari cerobong, dan emisinya menuju ke darat. Demikian pula kapal-kapal nelayan masih menggunakan bahan bakar fosil.
''Mengapa tidak memulai menggantinnya dengan sumber energi dari dari baterai?. Saya ingin pertemuan dengan BRIN yang membidangi energi terbarukan,'' ujarnya.
Rektor mengatakan, USM telah melaksanakan konsep NZE skala kecil, dengan membuat dua buah perahu listrik ukuran kecil untuk wisata di Demak.
Untuk proyek tersebut melibatkan sepuluh mahasiswa. Perahu listrik tersebut, memanfaatkan energi dari baterai.
''Hal ini untuk menjawab kebutuhan Masyarakat sesuai perkembangan teknologi,'' ungkapnya.
Menurutnya, yang menjadi masalah saat ini adalah baterai. Sebab, baterai yang kapasitas besar, hampir semua impor. Industri bateri dalam negeri masih kalah saing dalam teknologi baterai.
Dalam pertemuan tersebut Rektor didampingi Ketua LPPM Prof. Dr. Ir. Mudjiastuti Handajani, M.T., Kabid Penelitian Dr. Ir. Rohadi, M.P., dan beberapa dosen yang terlibat penelitian bidang transportasi dengan BRIN antara lain Dr. Ari Endang Jayanti, S.T., M.Si. dan Elfira Nureza Ardina, S.T., M.Tr.
Sementara Ketua PR Transportasi, Dr. Aam Muharam yang didampingi 4 personel peneliti BRIN mengapresiasi usaha-usaha rektor USM dengan menggiatkan pusat-pusat riset yang ada di USM, khususnya terkait dengan energi terbarukan.
Dia berjanji untuk berkoordinasi dengan bidang lain di BRIN yang fokus pada masalah energi.
''Di BRIN ada kok riset kapal Listrik. Saya coba koordinasi dengan tim lain,'' jelasnya.
Pada pertemuan sebelumnya, di ruang sidang LPPM, telah dipaparkan kemajuan riset ''Bus Priority'' dan rencana riset selanjutnya terkait dengan sistem perparkiran di Kota Semarang. ***
''Jika Pemerintah saat ini gencar mengimplementasikan konsep NZE di darat, dengan mobil, motor listrik, gedung dengan solar cell, mengapa tidak di laut?'' kata Supari di hadapan delegasi Pusat Riset (PR) Transportasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di ruang kerjanya, Selasa (3/9).
Ditegaskan, untuk transportasi laut saat ini masih mengandalkan kapal-kapal besar yang mengandalkan pasokan energi dari bahan fosil, seperti minyak bumi dan Batubara.
Sehingga emisi pembakaran keluar dari cerobong, dan emisinya menuju ke darat. Demikian pula kapal-kapal nelayan masih menggunakan bahan bakar fosil.
''Mengapa tidak memulai menggantinnya dengan sumber energi dari dari baterai?. Saya ingin pertemuan dengan BRIN yang membidangi energi terbarukan,'' ujarnya.
Rektor mengatakan, USM telah melaksanakan konsep NZE skala kecil, dengan membuat dua buah perahu listrik ukuran kecil untuk wisata di Demak.
Untuk proyek tersebut melibatkan sepuluh mahasiswa. Perahu listrik tersebut, memanfaatkan energi dari baterai.
''Hal ini untuk menjawab kebutuhan Masyarakat sesuai perkembangan teknologi,'' ungkapnya.
Menurutnya, yang menjadi masalah saat ini adalah baterai. Sebab, baterai yang kapasitas besar, hampir semua impor. Industri bateri dalam negeri masih kalah saing dalam teknologi baterai.
Dalam pertemuan tersebut Rektor didampingi Ketua LPPM Prof. Dr. Ir. Mudjiastuti Handajani, M.T., Kabid Penelitian Dr. Ir. Rohadi, M.P., dan beberapa dosen yang terlibat penelitian bidang transportasi dengan BRIN antara lain Dr. Ari Endang Jayanti, S.T., M.Si. dan Elfira Nureza Ardina, S.T., M.Tr.
Sementara Ketua PR Transportasi, Dr. Aam Muharam yang didampingi 4 personel peneliti BRIN mengapresiasi usaha-usaha rektor USM dengan menggiatkan pusat-pusat riset yang ada di USM, khususnya terkait dengan energi terbarukan.
Dia berjanji untuk berkoordinasi dengan bidang lain di BRIN yang fokus pada masalah energi.
''Di BRIN ada kok riset kapal Listrik. Saya coba koordinasi dengan tim lain,'' jelasnya.
Pada pertemuan sebelumnya, di ruang sidang LPPM, telah dipaparkan kemajuan riset ''Bus Priority'' dan rencana riset selanjutnya terkait dengan sistem perparkiran di Kota Semarang. ***