Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, menetapkan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 15 menjadi proyek percontohan Program Sekolah Sehat.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Senin, mengatakan Sekolah Sehat diprogramkan sebagai aksi bergizi yang dilakukan di lingkungan sekolah.

"Kami menyambut baik dengan ditetapkan SMPN 15 sebagai pilot project Program Sekolah Sehat karena kualitas sekolah tidak hanya diukur dari segi akademis saja, namun juga peran lingkungan dalam mendukung tumbuh kembang para murid di sekolah," katanya.

Program Sekolah Sehat ini meliputi sarapan sehat, aktivitas sehat, serta minum tablet tambah darah.

Ia mengatakan ketersediaan akses air, sanitasi, dan higienitas (kebersihan) atau Water, Sanitation, Hygiene (WASH) di sekolah bagi para murid menjadi salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan.

Fasilitas tersebut, kata dia, sebagai upaya mewujudkan sekolah sehat yang berfokus pada kesehatan lingkungan.

"Di SMP Negeri 15 ini sebagai percontohan sekolah sehat, termasuk jajanan dan minuman yang dijual di kantin sekolah, ini semuanya harus memenuhi kriteria sehat, tidak boleh ada minuman kemasan kecuali air mineral," katanya.

Afzan Arslan menyarankan para siswa sekolah untuk membawa bekal dari rumah, termasuk membawa tumbler yang nantinya bisa diisi air putih.

"Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi sampah plastik. Kami minta Dinas Kesehatan bisa melakukan inspeksi mendadak untuk memonitor jajanan di sekolah apakah makanan yang dijual mengandung zat-zat berbahaya atau tidak untuk memenuhi standar kantin sehat di sekolah," katanya.

Kepala SMPN 15 Kota Pekalongan Sumarita Kurnia Khasanah mengungkapkan bahwa Program Sekolah Sehat ini sudah berlangsung pada tahun ini.

SMPN 15, kata dia, telah melaksanakan beberapa aksi kegiatan sehat fisik, seperti rutin senam setiap hari Jumat pada Minggu ke-empat, kemudian pada peringatan 17 Agustus dilaksanakan sepeda santai, minum tablet tambah darah, serta senam.

"Kami sudah mewajibkan siswa-siswi membawa gelas atau tumbler ketika ingin jajan di kantin sekolah. Hal ini bisa mengurangi penggunaan sampah plastik yang semakin hari semakin menumpuk," katanya.

 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024