Solo (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta, Jawa Tengah, menyoroti pengembangan manufaktur pada program aglomerasi Solo Raya yang sudah disodorkan kepada Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa.
Ketua Kadin Kota Surakarta Ferry Septha Indrianto saat menyerahkan buku peta jalan aglomerasi Solo Raya kepada Teguh, di Solo, Rabu, mengatakan saat ini Kota Solo memiliki keterbatasan lahan yang tidak memungkinkan untuk mengembangkan industri manufaktur skala besar.
"Namun Kota Solo unggul di sektor perdagangan, jasa, hotel, dan restoran," katanya pula.
Oleh karena itu, katanya pula, pada buku tersebut terdapat upaya menuju pembangunan ekonomi yang lebih terintegrasi. Ia berharap kajian dalam buku dapat menjadi pintu masuk bagi kajian detail subsektor prioritas di tiap-tiap kabupaten/kota.
"Masih banyak peluang kerja sama yang dapat dikaji di berbagai bidang atau subsektor lainnya. Dengan adanya data lampiran dalam buku panduan aglomerasi diharapkan akan terbuka lebih banyak peluang kerja sama yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas," katanya lagi.
Ia juga berharap buku Peta Jalan Aglomerasi Solo Raya ini dapat menjadi rekomendasi kebijakan yang kuat dalam menyusun RPJP Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025-2045.
"Selain itu juga menjadi bagian dari rencana strategis para kepala daerah di Solo Raya terutama dalam mengoptimalkan potensi daerah melalui aglomerasi Solo Raya. Khususnya dalam pengelolaan sektor pariwisata industri, pertanian, dan investasi," katanya pula.
Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa menyambut baik buku yang disusun dengan melibatkan akademisi dari UNS tersebut.
"Inisiatif ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan merata," kata dia pula.
Baca juga: Kadin Surakarta - UNS rumuskan peta jalan aglomerasi Solo Raya
Ketua Kadin Kota Surakarta Ferry Septha Indrianto saat menyerahkan buku peta jalan aglomerasi Solo Raya kepada Teguh, di Solo, Rabu, mengatakan saat ini Kota Solo memiliki keterbatasan lahan yang tidak memungkinkan untuk mengembangkan industri manufaktur skala besar.
"Namun Kota Solo unggul di sektor perdagangan, jasa, hotel, dan restoran," katanya pula.
Oleh karena itu, katanya pula, pada buku tersebut terdapat upaya menuju pembangunan ekonomi yang lebih terintegrasi. Ia berharap kajian dalam buku dapat menjadi pintu masuk bagi kajian detail subsektor prioritas di tiap-tiap kabupaten/kota.
"Masih banyak peluang kerja sama yang dapat dikaji di berbagai bidang atau subsektor lainnya. Dengan adanya data lampiran dalam buku panduan aglomerasi diharapkan akan terbuka lebih banyak peluang kerja sama yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas," katanya lagi.
Ia juga berharap buku Peta Jalan Aglomerasi Solo Raya ini dapat menjadi rekomendasi kebijakan yang kuat dalam menyusun RPJP Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025-2045.
"Selain itu juga menjadi bagian dari rencana strategis para kepala daerah di Solo Raya terutama dalam mengoptimalkan potensi daerah melalui aglomerasi Solo Raya. Khususnya dalam pengelolaan sektor pariwisata industri, pertanian, dan investasi," katanya pula.
Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa menyambut baik buku yang disusun dengan melibatkan akademisi dari UNS tersebut.
"Inisiatif ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan merata," kata dia pula.
Baca juga: Kadin Surakarta - UNS rumuskan peta jalan aglomerasi Solo Raya