Solo (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta dan Universitas Sebelas Maret (UNS) merumuskan peta jalan konsep aglomerasi (pemusatan aktivitas ekonomi) di kawasan Solo Raya.
Ketua Kadin Kota Surakarta Ferry Septha Indrianto di Solo, Jawa Tengah, Minggu mengatakan pada peta jalan tersebut Kadin memotret dan merumuskan tiga sektor pengembangan ekonomi terintegrasi yang terdiri dari investasi, pariwisata, dan industri kreatif.
"Kami melihat terdapat tiga sektor utama yang mendukung perwujudan aglomerasi Solo Raya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan memastikan setiap elemen masyarakat Solo terlibat secara inklusif," katanya.
Ia mengatakan konsep aglomerasi Solo Raya yang mencakup wilayah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten ini tertuang dalam dokumen RPJP Provinsi Jawa Tengah tahun 2025-2045.
Pada tahap awal, Kadin mendorong para pemangku kepentingan di kawasan tersebut untuk melaksanakan lima agenda pengembangan ekonomi bersama-sama.
"Lima agenda ini adalah Solo Raya Investment Forum, Solo Raya Tourism Forum, Solo Raya Business Forum, Solo Raya Creative Expo, dan Solo Raya Great Sale," katanya.
Pihaknya berharap pada tahap awal ini peta jalan aglomerasi dapat memberikan dampak pada peningkatan investasi, jumlah wisatawan, jumlah UKM, dan peningkatan jumlah usaha kreatif yang naik kelas.
"Ini sejalan dengan hasil proyeksi pertumbuhan ekonomi Solo Raya oleh UNS bila aglomerasi terwujud," katanya.
Pihaknya mencatat, Solo merupakan salah satu daerah yang mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif di Indonesia. Pada tahun 2023 ekonomi Solo tumbuh 5,57 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencatatkan angka 5,05 persen.
Sementara itu, ia berharap peta jalan aglomerasi Solo Raya yang dalam penyusunannya diketuai oleh akademisi UNS Kuncoro Diharjo tersebut bisa menjadi acuan kebijakan pemerintahan nasional dan daerah dalam melakukan pengembangan wilayah.
"Dengan demikian pemerintah dapat membangun Solo Raya yang terintegrasi, efisien, dinamis, dan adaptif," katanya.
Ia mengatakan rumusan peta jalan tersebut juga sudah disampaikan kepada Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pada acara pisah sambut beberapa waktu lalu.
Ketua Kadin Kota Surakarta Ferry Septha Indrianto di Solo, Jawa Tengah, Minggu mengatakan pada peta jalan tersebut Kadin memotret dan merumuskan tiga sektor pengembangan ekonomi terintegrasi yang terdiri dari investasi, pariwisata, dan industri kreatif.
"Kami melihat terdapat tiga sektor utama yang mendukung perwujudan aglomerasi Solo Raya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan memastikan setiap elemen masyarakat Solo terlibat secara inklusif," katanya.
Ia mengatakan konsep aglomerasi Solo Raya yang mencakup wilayah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Klaten ini tertuang dalam dokumen RPJP Provinsi Jawa Tengah tahun 2025-2045.
Pada tahap awal, Kadin mendorong para pemangku kepentingan di kawasan tersebut untuk melaksanakan lima agenda pengembangan ekonomi bersama-sama.
"Lima agenda ini adalah Solo Raya Investment Forum, Solo Raya Tourism Forum, Solo Raya Business Forum, Solo Raya Creative Expo, dan Solo Raya Great Sale," katanya.
Pihaknya berharap pada tahap awal ini peta jalan aglomerasi dapat memberikan dampak pada peningkatan investasi, jumlah wisatawan, jumlah UKM, dan peningkatan jumlah usaha kreatif yang naik kelas.
"Ini sejalan dengan hasil proyeksi pertumbuhan ekonomi Solo Raya oleh UNS bila aglomerasi terwujud," katanya.
Pihaknya mencatat, Solo merupakan salah satu daerah yang mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif di Indonesia. Pada tahun 2023 ekonomi Solo tumbuh 5,57 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencatatkan angka 5,05 persen.
Sementara itu, ia berharap peta jalan aglomerasi Solo Raya yang dalam penyusunannya diketuai oleh akademisi UNS Kuncoro Diharjo tersebut bisa menjadi acuan kebijakan pemerintahan nasional dan daerah dalam melakukan pengembangan wilayah.
"Dengan demikian pemerintah dapat membangun Solo Raya yang terintegrasi, efisien, dinamis, dan adaptif," katanya.
Ia mengatakan rumusan peta jalan tersebut juga sudah disampaikan kepada Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pada acara pisah sambut beberapa waktu lalu.