Magelang (ANTARA) - Penjabat Bupati Magelang Sepyo Achanto mengajak seluruh pelaku usaha menengah kecil mikro (UMKM) di kawasan Borobudur untuk menghadirkan kenyamanan dan pelayanan prima kepada wisatawan.
"Menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan pengunjung merupakan langkah utama untuk memberikan pengalaman berkesan bagi wisatawan," katanya usai meresmikan lokasi sementara pedagang Borobudur, di Magelang, Kamis.
Ia berharap relokasi ini berdampak positif pada peningkatan perekonomian warga masyarakat di kawasan Borobudur.
Sepyo menyampaikan apresiasinya terhadap program kolaborasi yang berhasil dilakukan oleh berbagai pihak dalam program penataan pedagang Candi Borobudur kali ini.
Ia berharap contoh sukses ini dapat menginspirasi dan mendukung pariwisata berkualitas di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
"Saya mengapresiasi langkah pengelola yang memperhatikan aspirasi mitra pedagang, sehingga dipilih lokasi yang sesuai dengan alur kunjungan. Selain itu, kios pedagang sementara ini juga terlihat bersih, rapi, dan menarik. Hal ini memberikan kenyamanan dan mengundang wisatawan untuk berkunjung," katanya.
Direktur Operasi dan Layanan InJourney Destination Management Mardijono Nugroho, menyampaikan ada ribuan kios pedagang di area relokasi sementara ini. Kios-kios tersebut diisi oleh pelaku UMKM yang menjual berbagai produk, mulai dari pakaian, makanan dan minuman, cinderamata, dan lainnya.
Menurut dia lokasi dan jumlah kios tersebut ditentukan melalui kolaborasi intensif dengan pihak mitra pedagang Borobudur.
"Sebagai pengelola, kami mengakomodasi kebutuhan pedagang dengan menghadirkan lokasi yang sesuai dan sarana prasarana kios yang memadai. Hal ini merupakan komitmen kami untuk merangkul semua pihak dan berkolaborasi meningkatkan pariwisata berkualitas di DPSP Borobudur," jelasnya.
InJourney Destination Management memastikan bahwa proses relokasi ini tidak menurunkan kualitas berwisata di destinasi TWC Borobudur dengan menjaga kondusifitas dan kenyamanan kunjungan.
Ia berharap penataan baru ini dapat meningkatkan daya tarik pengunjung tidak hanya di Zona 2 Borobudur, tetapi juga berdampak positif pada kesejahteraan pedagang.
Ketua Paguyuban Pedagang Candi Borobudur Jimi Belinda mewakili ribuan pedagang menyatakan kegembiraannya bahwa proses penataan berjalan sangat kondusif, pedagang juga merasa di wongke (dimanusiakan). Belum lagi pendapatan yang meningkat setidaknya 2 kali lipat semenjak berada di lokasi sementara ini.
"Kita bermusyawarah dan mufakat atas titik temu bersama. Kami sudah selama 17 hari berjualan di lokasi sementara ini mulai merasakan peningkatan perekonomian yang ditunjukkan penghasilan yang turut meningkat. Kami juga bersungguh-sungguh akan meningkatkan pelayanan, agar bertambah kepuasan pengunjung sehingga mampu menambah ketertarikan mereka membeli dagangan kami," katanya.
Ia menyampaikan tujuan penataan pedagang ini bukan sekadar untuk kebutuhan pengembangan Kawasan Candi Borobudur, tetapi juga untuk peningkatan perekonomian secara keseluruhan khususnya pedagang yang sudah lama berjualan di sini.
Baca juga: Lewat digitalisasi, Telkom Jateng-DIY upayakan UMKM "naik kelas"
"Menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan pengunjung merupakan langkah utama untuk memberikan pengalaman berkesan bagi wisatawan," katanya usai meresmikan lokasi sementara pedagang Borobudur, di Magelang, Kamis.
Ia berharap relokasi ini berdampak positif pada peningkatan perekonomian warga masyarakat di kawasan Borobudur.
Sepyo menyampaikan apresiasinya terhadap program kolaborasi yang berhasil dilakukan oleh berbagai pihak dalam program penataan pedagang Candi Borobudur kali ini.
Ia berharap contoh sukses ini dapat menginspirasi dan mendukung pariwisata berkualitas di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
"Saya mengapresiasi langkah pengelola yang memperhatikan aspirasi mitra pedagang, sehingga dipilih lokasi yang sesuai dengan alur kunjungan. Selain itu, kios pedagang sementara ini juga terlihat bersih, rapi, dan menarik. Hal ini memberikan kenyamanan dan mengundang wisatawan untuk berkunjung," katanya.
Direktur Operasi dan Layanan InJourney Destination Management Mardijono Nugroho, menyampaikan ada ribuan kios pedagang di area relokasi sementara ini. Kios-kios tersebut diisi oleh pelaku UMKM yang menjual berbagai produk, mulai dari pakaian, makanan dan minuman, cinderamata, dan lainnya.
Menurut dia lokasi dan jumlah kios tersebut ditentukan melalui kolaborasi intensif dengan pihak mitra pedagang Borobudur.
"Sebagai pengelola, kami mengakomodasi kebutuhan pedagang dengan menghadirkan lokasi yang sesuai dan sarana prasarana kios yang memadai. Hal ini merupakan komitmen kami untuk merangkul semua pihak dan berkolaborasi meningkatkan pariwisata berkualitas di DPSP Borobudur," jelasnya.
InJourney Destination Management memastikan bahwa proses relokasi ini tidak menurunkan kualitas berwisata di destinasi TWC Borobudur dengan menjaga kondusifitas dan kenyamanan kunjungan.
Ia berharap penataan baru ini dapat meningkatkan daya tarik pengunjung tidak hanya di Zona 2 Borobudur, tetapi juga berdampak positif pada kesejahteraan pedagang.
Ketua Paguyuban Pedagang Candi Borobudur Jimi Belinda mewakili ribuan pedagang menyatakan kegembiraannya bahwa proses penataan berjalan sangat kondusif, pedagang juga merasa di wongke (dimanusiakan). Belum lagi pendapatan yang meningkat setidaknya 2 kali lipat semenjak berada di lokasi sementara ini.
"Kita bermusyawarah dan mufakat atas titik temu bersama. Kami sudah selama 17 hari berjualan di lokasi sementara ini mulai merasakan peningkatan perekonomian yang ditunjukkan penghasilan yang turut meningkat. Kami juga bersungguh-sungguh akan meningkatkan pelayanan, agar bertambah kepuasan pengunjung sehingga mampu menambah ketertarikan mereka membeli dagangan kami," katanya.
Ia menyampaikan tujuan penataan pedagang ini bukan sekadar untuk kebutuhan pengembangan Kawasan Candi Borobudur, tetapi juga untuk peningkatan perekonomian secara keseluruhan khususnya pedagang yang sudah lama berjualan di sini.
Baca juga: Lewat digitalisasi, Telkom Jateng-DIY upayakan UMKM "naik kelas"