Kudus (ANTARA) - Universitas Muria Kudus (UMK) Jawa Tengah menyerahkan beasiswa terhadap 427 mahasiswa dengan nilai bantuan mencapai Rp3,97 miliar, sebagai bentuk bantuan keuangan untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.
"Beasiswa yang kami serahkan itu, di antaranya ada yang berasal dari pemerintah dalam bentuk program Kartu Indonesia Pintar Kuliah -KIP-K-, beasiswa dari Bank Indonesia, dan beasiswa unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan -Kemdikbud- RI," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMK Sugeng Slamet di sela-sela penyerahan beasiswa di ruang Seminar Gedung Rektorat lantai IV UMK di Kudus, Senin.
Dari beasiswa sebesar itu, katanya, untuk beasiswa KIP-K senilai Rp3,61 miliar diserahkan kepada 364 mahasiswa.
Sedangkan beasiswa dari Bank Indonesia (BI) tahun 2024 senilai Rp300 juta untuk 50 mahasiswa, dan terakhir beasiswa unggulan senilai Rp67,3 juta yang diberikan kepada 13 mahasiswa.
Ia berharap mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dapat aktif dalam perlombaan yang diadakan nantinya. Di antaranya ada perlombaan PKM, PPK-ORMAWA, P2MW, dan perlombaan lainnya.
"Program beasiswa ini tentu bisa disebarkan kepada masyarakat luas, bahwa di UMK terdapat banyak sekali beasiswa yang dapat diambil," katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasih terhadap para mitra yang mempercayakan UMK sebagai penyalur beasiswa hingga saat ini.
Winahyu Pandu Rizki, salah satu penerima beasiswa KIP-K mengaku bangga bisa mendapatkan beasiswa KIP-K.
"Seleksinya tidak mudah, karena ada beberapa tahapan seleksi yang harus dilalui. Mulai dari seleksi administrasi, tes CBT, wawancara, hingga survei rumah," katanya.
Ia bersyukur dengan mendapatkan beasiswa tersebut, orang tuanya tidak perlu mengeluarkan biaya kuliah selama delapan semester. Bahkan ada tambahan uang saku sebesar Rp800 ribu yang diperoleh setiap bulannya.
Winahyu berasal dari keluarga sederhana dengan orang tua yang bekerja sebagai sopir truk, sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Baca juga: UMK dapat izin program rekognisi pembelajaran lampau dari Kemendikbud
"Beasiswa yang kami serahkan itu, di antaranya ada yang berasal dari pemerintah dalam bentuk program Kartu Indonesia Pintar Kuliah -KIP-K-, beasiswa dari Bank Indonesia, dan beasiswa unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan -Kemdikbud- RI," kata Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMK Sugeng Slamet di sela-sela penyerahan beasiswa di ruang Seminar Gedung Rektorat lantai IV UMK di Kudus, Senin.
Dari beasiswa sebesar itu, katanya, untuk beasiswa KIP-K senilai Rp3,61 miliar diserahkan kepada 364 mahasiswa.
Sedangkan beasiswa dari Bank Indonesia (BI) tahun 2024 senilai Rp300 juta untuk 50 mahasiswa, dan terakhir beasiswa unggulan senilai Rp67,3 juta yang diberikan kepada 13 mahasiswa.
Ia berharap mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dapat aktif dalam perlombaan yang diadakan nantinya. Di antaranya ada perlombaan PKM, PPK-ORMAWA, P2MW, dan perlombaan lainnya.
"Program beasiswa ini tentu bisa disebarkan kepada masyarakat luas, bahwa di UMK terdapat banyak sekali beasiswa yang dapat diambil," katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasih terhadap para mitra yang mempercayakan UMK sebagai penyalur beasiswa hingga saat ini.
Winahyu Pandu Rizki, salah satu penerima beasiswa KIP-K mengaku bangga bisa mendapatkan beasiswa KIP-K.
"Seleksinya tidak mudah, karena ada beberapa tahapan seleksi yang harus dilalui. Mulai dari seleksi administrasi, tes CBT, wawancara, hingga survei rumah," katanya.
Ia bersyukur dengan mendapatkan beasiswa tersebut, orang tuanya tidak perlu mengeluarkan biaya kuliah selama delapan semester. Bahkan ada tambahan uang saku sebesar Rp800 ribu yang diperoleh setiap bulannya.
Winahyu berasal dari keluarga sederhana dengan orang tua yang bekerja sebagai sopir truk, sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Baca juga: UMK dapat izin program rekognisi pembelajaran lampau dari Kemendikbud