Sragen (ANTARA) - Bakal calon peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen mulai menyerap aspirasi masyarakat, seperti yang dilakukan oleh Untung Wina Sukowati.
Salah satu kelompok masyarakat yang ditemui yakni buruh. Pada pertemuan yang digelar di Cengkir Gading Resto, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, Minggu, Wina mengatakan kegiatan tersebut untuk mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan.
"Saya ingin tahu kondisi Sragen sesungguhnya, khususnya buruh," katanya.
Beberapa keluhan yang diterima di antaranya soal pemutusan hubungan kerja (PHK), hak-hak buruh perempuan yang sebagian masih terabaikan, serta permasalahan BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan.
Terkait hal itu, ia mengaku tidak ingin obral janji.
"Posisi kita itu ekual, sama, dan saya mau mendengarkan. Saya percaya saat bernegosiasi tidak bisa menang semua atau kalah semua, tapi ada win-win solutions," katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengusulkan adanya forum yang membahas permasalahan buruh di Sragen. Forum ini untuk mengatasi buruh yang terkena PHK pada usia sekitar 40 tahun.
Terkait hal itu, ia mengusulkan agar para buruh memiliki keterampilan seperti membuat kue hingga bisa jualan dengan memanfaatkan pasar daring.
"Termasuk kalau ada masalah hukum terkait buruh, kita bisa bahas dan cari solusi bersama," katanya.
Salah satu buruh perempuan Sragen Siti Romadona ingin agar ke depan kepala daerah lebih aktif menemui para buruh, terutama ketika para buruh butuh didengar aspirasinya.
Ia berharap agar ke depan berbagai permasalahan yang menimpa buruh tidak sebatas ditampung tetapi juga dicarikan solusinya.
Salah satu kelompok masyarakat yang ditemui yakni buruh. Pada pertemuan yang digelar di Cengkir Gading Resto, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, Minggu, Wina mengatakan kegiatan tersebut untuk mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan.
"Saya ingin tahu kondisi Sragen sesungguhnya, khususnya buruh," katanya.
Beberapa keluhan yang diterima di antaranya soal pemutusan hubungan kerja (PHK), hak-hak buruh perempuan yang sebagian masih terabaikan, serta permasalahan BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan.
Terkait hal itu, ia mengaku tidak ingin obral janji.
"Posisi kita itu ekual, sama, dan saya mau mendengarkan. Saya percaya saat bernegosiasi tidak bisa menang semua atau kalah semua, tapi ada win-win solutions," katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengusulkan adanya forum yang membahas permasalahan buruh di Sragen. Forum ini untuk mengatasi buruh yang terkena PHK pada usia sekitar 40 tahun.
Terkait hal itu, ia mengusulkan agar para buruh memiliki keterampilan seperti membuat kue hingga bisa jualan dengan memanfaatkan pasar daring.
"Termasuk kalau ada masalah hukum terkait buruh, kita bisa bahas dan cari solusi bersama," katanya.
Salah satu buruh perempuan Sragen Siti Romadona ingin agar ke depan kepala daerah lebih aktif menemui para buruh, terutama ketika para buruh butuh didengar aspirasinya.
Ia berharap agar ke depan berbagai permasalahan yang menimpa buruh tidak sebatas ditampung tetapi juga dicarikan solusinya.