Temanggung (ANTARA) - Bupati Kendal Dico M Ganinduto siap maju sebagai bakal calon (bacalon) Gubernur pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Tengah tahun 2024.
Guna memastikan keinginannya tersebut dia mulai mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat di kabupaten/kota di Jawa Tengah, kata Dico usai bertemu tokoh masyarakat di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu.
Ia menyampaikan pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng pada bulan Agustus 2024, masih panjang kalau melihat dinamika politik.
Menurut dia, indikator seorang politisi untuk maju ada dua yang paling penting, yaitu survei atau keinginan masyarakat dan kendaraan politik.
Ia menuturkan, kendaraan Partai Golongan Karya dan berdasarkan survei hari ini dia pada urutan tiga besar.
"Kalau ini bisa saya pertahankan dan bisa meningkat, kemudian saya masuk di nomor dua atau nomor satu dalam waktu tiga bulan ke depan sebelum pendaftaran akan lebih memungkinkan untuk saya lebih mantap," katanya.
Dico menuturkan jadi indikatornya sudah jalan tinggal minta doa dan masukan dari kiai-kiai dengan berkeliling Jateng.
"Sekaligus berkomunikasi dengan seluruh tokoh politik yang berpotensi maju di Jateng," katanya.
Ia menyampaikan Partai Golkar Jateng pada Pemilu 2024 mendapat 17 kursi sehingga perlu berkoalisi dengan partai lain.
"Alasan ingin maju kepemimpinan dari Kendal ke Jateng, yang pertama saya merasa tiga tahun di Kendal itu Alhamdulillah bisa memberikan manfaat sebagai kepala daerah. Banyak perubahan yang signifikan di Kendal di era saya," katanya.
Menurut dia, cara memimpin birokrasi maupun pembangunan riil kelihatan selama dirinya tiga tahun di Kendal.
"Intinya semua jauh ke arah yang lebih baik. Saya melihat tiga tahun ini bisa dilakukan di Kendal. Saya merasa di usia 34 tahun ini memiliki tenaga yang lebih, istilahnya tenaga ini hanya diberikan ke Kendal masih banyak yang belum terkuras. Jadi untuk memikirkan jauh lebih banyak dari Kendal itu masuk akal," katanya.
Selain itu, katanya, sebagai politisi harus bisa melihat politik dalam momentum, apa pun itu yang terpenting dalam politik adalah melihat kesempatan, karena momentum itu belum tentu datang pada tahun-tahun mendatang.
"Hari ini survei saya bagus, hari ini partai saya menggelembung, anggaplah mau saya lebih matang di Kendal sekali lagi, belum tentu 2029 saya diberikan momentum yang sama dengan 2024," katanya.
Guna memastikan keinginannya tersebut dia mulai mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat di kabupaten/kota di Jawa Tengah, kata Dico usai bertemu tokoh masyarakat di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu.
Ia menyampaikan pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng pada bulan Agustus 2024, masih panjang kalau melihat dinamika politik.
Menurut dia, indikator seorang politisi untuk maju ada dua yang paling penting, yaitu survei atau keinginan masyarakat dan kendaraan politik.
Ia menuturkan, kendaraan Partai Golongan Karya dan berdasarkan survei hari ini dia pada urutan tiga besar.
"Kalau ini bisa saya pertahankan dan bisa meningkat, kemudian saya masuk di nomor dua atau nomor satu dalam waktu tiga bulan ke depan sebelum pendaftaran akan lebih memungkinkan untuk saya lebih mantap," katanya.
Dico menuturkan jadi indikatornya sudah jalan tinggal minta doa dan masukan dari kiai-kiai dengan berkeliling Jateng.
"Sekaligus berkomunikasi dengan seluruh tokoh politik yang berpotensi maju di Jateng," katanya.
Ia menyampaikan Partai Golkar Jateng pada Pemilu 2024 mendapat 17 kursi sehingga perlu berkoalisi dengan partai lain.
"Alasan ingin maju kepemimpinan dari Kendal ke Jateng, yang pertama saya merasa tiga tahun di Kendal itu Alhamdulillah bisa memberikan manfaat sebagai kepala daerah. Banyak perubahan yang signifikan di Kendal di era saya," katanya.
Menurut dia, cara memimpin birokrasi maupun pembangunan riil kelihatan selama dirinya tiga tahun di Kendal.
"Intinya semua jauh ke arah yang lebih baik. Saya melihat tiga tahun ini bisa dilakukan di Kendal. Saya merasa di usia 34 tahun ini memiliki tenaga yang lebih, istilahnya tenaga ini hanya diberikan ke Kendal masih banyak yang belum terkuras. Jadi untuk memikirkan jauh lebih banyak dari Kendal itu masuk akal," katanya.
Selain itu, katanya, sebagai politisi harus bisa melihat politik dalam momentum, apa pun itu yang terpenting dalam politik adalah melihat kesempatan, karena momentum itu belum tentu datang pada tahun-tahun mendatang.
"Hari ini survei saya bagus, hari ini partai saya menggelembung, anggaplah mau saya lebih matang di Kendal sekali lagi, belum tentu 2029 saya diberikan momentum yang sama dengan 2024," katanya.