Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta dan Perum Bulog melakukan operasi pasar dan gerakan pangan murah untuk menurunkan harga beras kualitas premium yang beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.
"Tidak kami mungkiri harga beras khususnya premium sudah mulai naik di awal bulan Februari. Yang dulunya di angka Rp15.000-15.500/kg, sekarang sudah menyentuh harga Rp17.000/kg," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Bahkan, seharusnya harga beras kualitas premium normalnya di kisaran Rp14.500/kg.
Oleh karena itu, ia berharap, operasi pasar dan gerakan pangan murah mampu menurunkan harga beras di tingkat pasar. Operasi pasar beras bersama Bulog dilakukan mulai 19 Februari hingga 15 Maret 2024 di sejumlah pasar di daerah itu.
"Selain itu juga untuk mengendalikan supaya harga beras tidak terus naik. Artinya kalau ada yang menjual di harga konstan para pelaku usaha atau pedagang tidak mempermainkan harga beras," katanya.
Baca juga: Dinperindag Banyumas maksimalkan operasi pasar kendalikan harga beras
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat dapat merasa tenang, aman, dan belanja beras menjadi lebih dekat.
"Masyarakat tidak perlu panik. Ini upaya yang dilakukan pemerintah. Di sisi lain, hasil koordinasi dengan Bulog terkait kecukupan beras Bulog masih aman sampai Lebaran," katanya.
Menurut dia, jika intervensi harga beras melalui kegiatan tersebut berhasil maka terjadi perubahan harga walaupun tidak signifikan.
"Akan ada perubahan harga walaupun tidak signifikan, tapi perubahan signifikan pasti pada akhir Maret, saat panen raya. Itu otomatis harga akan menyesuaikan harga pasar," katanya.
Dia mengatakan saat ini harga beras dari petani masih tinggi karena belum memasuki masa panen raya.
"Kecukupan beras dari tingkat petani juga masih sangat minim, ada panen tapi parsial. Maret kan baru panen raya. Melihat itu makanya Bulog masuk untuk melakukan intervensi," katanya.
Baca juga: Bulog gelar operasi pasar beras di Pasar Parakan Temanggung
Baca juga: Pemprov Jateng gelar operasi pasar stabilkan harga beras
Baca juga: Bulog : Penyaluran beras SPHP Jateng diperbanyak
"Tidak kami mungkiri harga beras khususnya premium sudah mulai naik di awal bulan Februari. Yang dulunya di angka Rp15.000-15.500/kg, sekarang sudah menyentuh harga Rp17.000/kg," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Bahkan, seharusnya harga beras kualitas premium normalnya di kisaran Rp14.500/kg.
Oleh karena itu, ia berharap, operasi pasar dan gerakan pangan murah mampu menurunkan harga beras di tingkat pasar. Operasi pasar beras bersama Bulog dilakukan mulai 19 Februari hingga 15 Maret 2024 di sejumlah pasar di daerah itu.
"Selain itu juga untuk mengendalikan supaya harga beras tidak terus naik. Artinya kalau ada yang menjual di harga konstan para pelaku usaha atau pedagang tidak mempermainkan harga beras," katanya.
Baca juga: Dinperindag Banyumas maksimalkan operasi pasar kendalikan harga beras
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat dapat merasa tenang, aman, dan belanja beras menjadi lebih dekat.
"Masyarakat tidak perlu panik. Ini upaya yang dilakukan pemerintah. Di sisi lain, hasil koordinasi dengan Bulog terkait kecukupan beras Bulog masih aman sampai Lebaran," katanya.
Menurut dia, jika intervensi harga beras melalui kegiatan tersebut berhasil maka terjadi perubahan harga walaupun tidak signifikan.
"Akan ada perubahan harga walaupun tidak signifikan, tapi perubahan signifikan pasti pada akhir Maret, saat panen raya. Itu otomatis harga akan menyesuaikan harga pasar," katanya.
Dia mengatakan saat ini harga beras dari petani masih tinggi karena belum memasuki masa panen raya.
"Kecukupan beras dari tingkat petani juga masih sangat minim, ada panen tapi parsial. Maret kan baru panen raya. Melihat itu makanya Bulog masuk untuk melakukan intervensi," katanya.
Baca juga: Bulog gelar operasi pasar beras di Pasar Parakan Temanggung
Baca juga: Pemprov Jateng gelar operasi pasar stabilkan harga beras
Baca juga: Bulog : Penyaluran beras SPHP Jateng diperbanyak