Solo (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, menyatakan, pihaknya mampu mencapai realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) layanan Keimigrasian pada 2023 sebesar Rp40,7 miliar atau sekitar 330 persen dari target.

"Kantor Imigrasi Surakarta pada 2023 PNBP ditargetkan mencapai Rp12.344.750.000, tetapi realisasi telah mampu total Rp40.748.000.000 atau sekitar 330 persen dari target," Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta, Winarko, dalam Konferensi Pers di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta, Kamis.

Winarko mengatakan Kantor Imigrasi Surakarta telah melampaui sejumlah capaian sepanjang 2023. Pencapaian tersebut meliputi berbagai hal seperti pembuatan ataupun perpanjangan Paspor, pelayanan perizinan, pemeriksaan keimigrasian, hingga kerja sama mendirikan Desa Binaan.

Selain itu, pihaknya membuka layanan keimigrasian tidak hanya di kantor Imigrasi Kelas I Surakarta saja, tetapi juga membuka layanan dalam bentuk jemput bola langsung menemui masyarakat. Kantor Imigrasi memiliki sejumlah cabang pembantu seperti di Kantor Pelayanan di Solo Baru, Sukoharjo, di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Solo, Sragen, dan Karanganyar.

"Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta selama 2023 ini, telah menerbitkan 80.049 paspor untuk masyarakat di wilayah Soloraya," katanya.

Selain itu, pihaknya juga melayani pembuatan paspor secara kolektif seperti untuk atlet Asian Paragames yang berlaga di luar negeri dan jamaah Haji asal Jawa Tengah.

Sementara itu, untuk pelayanan Warga Negara Asing (WNA) pada 2023 sebanyak 2.356 pelayanan. Untuk pelayanan WNA ini, meliputi izin tinggal terbatas, izin tinggal tetap dan izin tinggal kunjungan.

Menurut dia, Kantor Imigrasi Surakarta telah mampu melaksanakan penyerapan anggaran dengan persentase 98,80 persen di 2023 dari pagu Rp14.169.723.000 dan realisasinya mencapai Rp13.999.829.394.

Selain itu, Kantor Imigrasi untuk pelayanan di Bandara Adi Soemarmo, juga melayani sebanyak 87.773 pelayanan. Pihaknya membawahi Bandara Internasional Adi Soemarmo, untuk yang pelayanan adalah penumpang haji 2023, Asian Paragames, Umrah, dan termasuk untuk kru penerbangan.

Dia menjelaskan Kantor Imigrasi Surakarta juga melakukan kegiatan sosial memiliki satu desa binaan di Desa Cemeng, Sambungmacan, Kabupaten Sragen. Pihaknya sejak dua bulan terakhir ini, telah memiliki desa binaan Imigrasi, yang pilihannya dijatuhkan pada Desa Cemeng itu.

Desa Cemeng terpilih karena memenuhi kriteria, yakni memiliki banyak potensi warganya menjadi pekerja migran di luar negeri, terutama Taiwan, Jepang dan Korea. Keberadaannya menjadi satu satunya desa di Provinsi Jawa Tengah yang menjadi desa binaan Imigrasi, sehingga menjadi target lokasi program pembangunan sumber daya manusia terkait keimigrasian.

Pihaknya memilih Desa Cemeng sebagai desa binaan, memudahkan Kantor Imigrasi melakukan pendekatan edukasi berkelanjutan, baik kepada kepala desa dan perangkat hingga tokoh masyarakat atau warga, khususnya pemahaman tentang keimigrasian, penerbitan paspor bagi pekerja migran Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri.

"Dengan adanya desa binaan tersebut, Kantor Imigrasi Surakarta menjadi mudah melakukan pendekatan pelayanan, termasuk yang terkait dengan informasi lowongan pekerjaan di luar negeri," katanya.

Baca juga: Ketua BPK Tegaskan tidak Mendorong Pemerintah dalam Menetapkan Tarif PNPB

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024