Solo (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surakarta mengevaluasi sarana prasarana (sarpras) yang digunakan dalam pertandingan Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.

"Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo, memang dievaluasi oleh FIFA setiap minggu, tetapi itu terbatas ranahnya LOC dan FIFA," kata Kepala Dispora Kota Surakarta Rini Kusumandari, dalam Konferensi Pers, di Solo, Jateng, Rabu.

Namun, kata Rini, soal sarpras di Stadion Manahan Solo ada evaluasi terkait kebersihan, kondisi rumput, kegiatan-kegiatan yang untuk tamu VIP maupun ticketing masuk stadion.

Rini menjelaskan, soal ticketing yang dievaluasi oleh FIFA yakni pada saat masa babak penyisihan Piala Dunia U-17 karena kondisi stadion cukup sepi penonton. Sehingga diatasi dengan pemberian tiket gratis bagi penonton.

"Kami juga melakukan sosialisasi supaya masyarakat bisa hadir melihat pagelaran sepak bola Piala Dunia U-17 itu di Solo. Hal ini, yang sering dievaluasi karena penonton agak sepi baik pada masa babak penyisihan maupun 16 besar," kata Rini.

Dia mengatakan untuk persiapan babak final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo, pihaknya melakukan penataan untuk mempercantik suasana stadion. Rumput sudah rutin dilakukan pemeliharaan, tetapi ditingkatkan lagi karena akan kedatangan Presiden FIFA. dan tamu-tamu VIP lainnya.

Menyinggung soal pengisi acara yang akan hadir dalam penutupan Piala Dunia U-17 di Solo, dirinya belum mendapat informasi.

"Setahu saya penutupan dengan pesta kembang api, tetapi apakah ada artis yang akan hadir belum tahu. Soal Bapak Presiden RI dan jajaran kementerian yang akan hadir pada babak final juga belum ada informasi akan hadir," ungkapnya.

Untuk penjaga keamanan pada babak final tidak ada penambahan dan tetap memakai petugas dari FIFA dengan jumlah sekitar 250 orang di dalam stadion.

Dispora Surakarta juga telah mengusulkan adanya tiket bagi pelajar dan anak-anak pada 1 Desember karena babak perebutan juara tiga kemungkinan akan sepi penonton.

Pihaknya mengusulkan sebanyak 2.000 tiket khusus untuk anak-anak sekolah yang akan melihat pertandingan Piala Dunia tersebut.

"Jadi setiap tiket masuk yang diberikan ke sekolah mereka, dengan menyerahkan surat tugas kepada anak-anak sehingga tidak disalahgunakan tiket itu," katanya.

Baca juga: Dispora Semarang benahi beberapa fasilitas olahraga masyarakat

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024