Kudus (ANTARA) -
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menegaskan bantuan benih tanaman padi untuk lahan seluas 444 hektare guna menghadapi dampak fenomena El Nino diprioritaskan untuk petani yang belum terima bantuan dari pemerintah.
"Sebelumnya memang ada bantuan Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino. Kudus juga mengusulkan seluas 444 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetiyo di Kudus, Jumat.
Ia mengungkapkan bantuan benih padi tersebut, akan diberikan kepada petani yang tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Undaan, Jekulo, Kaliwungu, dan Mejobo.
Sementara bantuan yang diterima petani, kata dia, setiap hektare sawah akan mendapatkan bantuan benih padi sebanyak 25 kilogram.
Ia berharap bantuan bibit benih padi tersebut dapat meringankan beban petani dalam menghadapi musim kemarau seperti sekarang.
Meskipun kemarau masih berlangsung, kata dia, petani di Kudus masih bisa mendapatkan air untuk irigasi.
Di antaranya, ada yang mendapatkan suplai dari Waduk Kedungombo, khususnya di Kecamatan Undaan. Sedangkan yang mendapatkan suplai air irigasi dari Bendung Logung untuk sekitar Kecamatan Jekulo dan Mejobo.
"Sebagian petani juga ada yang mengandalkan air irigasi dari sumur bor yang terdapat di masing-masing titik di areal persawahan," ujarnya.
Ia berharap target luas tanam tanaman padi selama 2023 seluas 26.338 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan bisa tercapai.
Terkait dengan ketersediaan pupuk, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jateng guna memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi.
Kalaupun belum tersedia cukup, maka petani diminta untuk memulai menggunakan pupuk organik karena beberapa petani sudah mencoba dan mendapatkan hasil yang memuaskan.