Demak (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen optimistis Jateng bisa mencapai surplus produksi pangan pada tahun ini, menyusul adanya perbaikan saluran irigasi, peningkatan produktivitas lahan, serta dukungan dari perusahaan penyedia bibit dan pupuk.
"Kami bersyukur karena hasil pertanian di Jawa Tengah terus meningkat. Dukungan dari perusahaan penyedia bibit dan pupuk, seperti PT Saprotan, membuat hasil panen tanaman padi naik signifikan. Kalau sebelumnya 1 hektare lahan menghasilkan antara 7-9 ton gabah kering panen (GKP), sekarang sudah bisa lebih dari 10 ton GKP," ujarnya saat menghadiri Panen Raya Lomba Padi 10 ton per hektare GKP di Desa Tlogorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Rabu.
Menurut dia capaian tersebut menjadi bukti bahwa program ketahanan pangan yang dijalankan Pemprov Jateng menunjukkan hasil positif.
"Surplus pangan bisa dicapai dengan baik. Harapannya, posisi Jateng dalam kontribusi pangan nasional bisa naik level, dari sebelumnya di peringkat dua menjadi yang teratas," ujarnya.
Ia menjelaskan tantangan utama pertanian di Jateng selama ini pengurangan lahan produktif dan masalah irigasi.
Namun, pemerintah provinsi telah melakukan berbagai perbaikan, mulai dari pembangunan saluran air, perbaikan jaringan irigasi, hingga optimalisasi lahan tidur.
"Dulu banyak lahan yang tidak bisa ditanami karena genangan air atau kekeringan. Sekarang, setelah irigasi diperbaiki, ribuan hektare lahan bisa kembali ditanami, termasuk di wilayah perbatasan dengan Kudus," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi berkomitmen untuk terus mendorong ketahanan pangan nasional, termasuk melalui alokasi APBD untuk infrastruktur pertanian dan penguatan kelembagaan petani.
"Kami ingin petani makin sejahtera dan masyarakat bisa menikmati hasil pertanian dengan harga yang baik. Ketahanan pangan tidak bisa dijaga tanpa kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan petani," ujarnya.
Bupati Demak Eisti'anah menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan provinsi yang terus memberi perhatian terhadap sektor pertanian di daerahnya.
Berkat dukungan bibit unggul, pupuk, dan alat mesin pertanian, katanya, produksi padi di Demak juga menunjukkan peningkatan.
"Insyaallah, dengan kebijakan pemerintah dan semangat para petani, produksi padi di Kabupaten Demak akan terus meningkat. Kami berterima kasih kepada para petani yang tetap setia menjaga ketahanan pangan daerah," ujarnya.
Tenaga Ahli Bidang Mekanisasi Alat Mesin Pertanian Menteri Pertanian Astu Unadi mengatakan pemanfaatan teknologi modern menjadi kunci peningkatan hasil panen tanaman padi.
"Program swasembada pangan kini bisa dicapai dalam waktu kurang dari satu tahun karena dukungan teknologi mekanisasi pertanian dan kerja sama lintas sektor," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Jateng anggarkan Rp300 miliar untuk insentif guru agama tahun 2026

