Boyolali (ANTARA) - Ribuan warga berebut apem di objek wisata Umbul Pengging Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, ketika berlangsung tradisi Sebar Apem Keong Mas sebagai simbol keselamatan atau tolak bala hama penyakit tanaman padi.

Sebar Apem Keong Mas digelar tiap tahun pada bulan Sapar (kalender Jawa) dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2020 dan kini semakin meriah karena diikuti ribuan orang dari berbagai daerah.

Menurut Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Budi Prasetyaningsih Sebar Apem Keong Mas digelar di halaman Masjid Jiptomulyo Pengging usai shalat Jumat tadi.

Budi Prasetyaningsih mengatakan apem kukus keong mas tersebut berbeda dengan epem lainnya, dibuat dengan dibungkus daun kelapa muda atau janur kuning kemudian dikukus.

Dalam Sebar Apem Keong Mas kali ini ada 30.000 apem yang diperebutkan. Apem-apem tersebut dibuat oleh warga Pengging.

Sebar apem kali ini sangat ramai lantaran selama pandemi terhenti dan warga hanya menggelar secara terbatas.

Budi Prasetyaningsih mengatakan tradisi yang merupakan warisan budaya nasional ini harus dijaga kelestariannya.

"Banyak pengunjung yang hadir dari berbagai daerah ingin melihat langsung sebaran apem kukus keong mas di Pengging, Kecamatan Banyudono, Boyolali ini," katanya.

Joko (40), salah satu warga Boyolali ikut berebut apem kukus keong mas untuk lahan sawahnya agar mendapat hidayah tanaman padinya aman dan sehat tidak diserang hama penyakit tanaman.

 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024