Sukabumi (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi II Cigombong - Cibadak sepanjang 11,90 kilometer yang berada di Provinsi Jawa Barat.
"Alhamdulillah pada hari ini Jalan Tol Ciawi-Sukabumi ruas Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 kilometer sudah selesai dan siap dioperasikan," kata Presiden Jokowi di gerbang Tol Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat.
Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Bocimi Seksi II Cigombong - Cibadak didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan pejabat terkait lainnya.
"Ruas ini menelan anggaran biaya Rp3,2 triliun dan kita harapkan dengan selesainya ruas jalan ini, kalau kita ke Pelabuhan Ratu, ke Ciletuh, ke Ujung Genteng, ke Gunung Gede, yang sebelumnya dari Jakarta kalau ke Sukabumi itu memakan waktu sampai 5 jam, kadang bisa sampai 6 jam," ungkap Presiden.
Dengan hadirnya Jalan Tol Bocimi seksi II tersebut diharapkan lama perjalanan dapat dipangkas setengahnya.
"Sekarang dengan adanya jalan tol ini hanya kurang lebih 2,5 jam. Ini akan mempercepat mobilitas orang, mempercepat mobilitas barang," tambah Presiden.
Percepatan tersebut, menurut Presiden Jokowi juga dapat meningkatkan investasi ke Jawa Barat.
"Karena dari survei, para investor yang ada, Provinsi Jawa Barat menduduki rangking yang pertama untuk investasi, alasannya yang pertama karena jalan-jalan tol yang ada di Provinsi Jawa Barat itu yang paling banyak dibangun," ungkap Presiden.
Jalan Tol Ciawi - Sukabumi memiliki 4 seksi dengan total panjang keseluruhan 54 km dengan progres Seksi 1 Ciawi - Cigombong sepanjang 15,35 km sudah beroperasi sejak Desember 2018 lalu. Kemudian dua seksi lainnya yakni Seksi 3 Cibadak - Sukabumi Barat sepanjang 13,70 km dan Seksi 4 ruas Sukabumi Barat - Sukabumi Timur sepanjang 13,05 km dalam progres pembebasan lahan.
Sebelumnya Ruas Tol Bocimi Seksi I Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer telah beroperasi sejak Desember 2018.
Seksi 2 Cigombong-Cibadak sudah operasional sejak arus mudik Lebaran 15 April 2023 sampai dengan 1 Mei 2023 dan mencatatkan peningkatan lalu lintas harian rata-rata (LHR) sebesar 66,20 persen dibandingkan periode mudik 2022 yaitu dengan rata-rata sekitar 38.716 kendaraan yang melintas.
Ruas tol ini diharapkan menjadi alternatif penghubung menuju kawasan pariwisata di sekitar kawasan Lido, Sukabumi, Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng, hingga Geopark Ciletuh.
Kehadiran ruas tol ini juga akan semakin memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat baik dari sektor industri, barang, dan jasa karena akan tersambung dengan wilayah Jawa Barat bagian selatan seperti Bogor dan Ciawi.
Pada 3 – 4 Juli 2023 lalu, telah dilakukan uji laik fungsi (ULF) dan uji laik operasi (ULO) pada Jalan Tol Bocimi seksi Cigombong – Cibadak. Memiliki panjang 11,9 km pada seksi tersebut, saat ini progress keseluruhan seksi Cigombong – Cibadak yang berkaitan dengan pengoperasian telah selesai, dan diharapkan dapat beroperasi dan bertarif pada bulan Agustus 2023.
Jalan tol ini dikelola oleh PT Trans Jabar Tol dengan kepemilikan saham terbesar oleh PT Waskita Toll Road (WTR) sebesar 99,99 persen dan 0,01 persen dimiliki oleh anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yakni Koperasi Waskita.
Baca juga: Presiden Joko Widodo kembali jajal kereta LRT Jabodebek
"Alhamdulillah pada hari ini Jalan Tol Ciawi-Sukabumi ruas Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 kilometer sudah selesai dan siap dioperasikan," kata Presiden Jokowi di gerbang Tol Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat.
Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Bocimi Seksi II Cigombong - Cibadak didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan pejabat terkait lainnya.
"Ruas ini menelan anggaran biaya Rp3,2 triliun dan kita harapkan dengan selesainya ruas jalan ini, kalau kita ke Pelabuhan Ratu, ke Ciletuh, ke Ujung Genteng, ke Gunung Gede, yang sebelumnya dari Jakarta kalau ke Sukabumi itu memakan waktu sampai 5 jam, kadang bisa sampai 6 jam," ungkap Presiden.
Dengan hadirnya Jalan Tol Bocimi seksi II tersebut diharapkan lama perjalanan dapat dipangkas setengahnya.
"Sekarang dengan adanya jalan tol ini hanya kurang lebih 2,5 jam. Ini akan mempercepat mobilitas orang, mempercepat mobilitas barang," tambah Presiden.
Percepatan tersebut, menurut Presiden Jokowi juga dapat meningkatkan investasi ke Jawa Barat.
"Karena dari survei, para investor yang ada, Provinsi Jawa Barat menduduki rangking yang pertama untuk investasi, alasannya yang pertama karena jalan-jalan tol yang ada di Provinsi Jawa Barat itu yang paling banyak dibangun," ungkap Presiden.
Jalan Tol Ciawi - Sukabumi memiliki 4 seksi dengan total panjang keseluruhan 54 km dengan progres Seksi 1 Ciawi - Cigombong sepanjang 15,35 km sudah beroperasi sejak Desember 2018 lalu. Kemudian dua seksi lainnya yakni Seksi 3 Cibadak - Sukabumi Barat sepanjang 13,70 km dan Seksi 4 ruas Sukabumi Barat - Sukabumi Timur sepanjang 13,05 km dalam progres pembebasan lahan.
Sebelumnya Ruas Tol Bocimi Seksi I Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer telah beroperasi sejak Desember 2018.
Seksi 2 Cigombong-Cibadak sudah operasional sejak arus mudik Lebaran 15 April 2023 sampai dengan 1 Mei 2023 dan mencatatkan peningkatan lalu lintas harian rata-rata (LHR) sebesar 66,20 persen dibandingkan periode mudik 2022 yaitu dengan rata-rata sekitar 38.716 kendaraan yang melintas.
Ruas tol ini diharapkan menjadi alternatif penghubung menuju kawasan pariwisata di sekitar kawasan Lido, Sukabumi, Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng, hingga Geopark Ciletuh.
Kehadiran ruas tol ini juga akan semakin memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat baik dari sektor industri, barang, dan jasa karena akan tersambung dengan wilayah Jawa Barat bagian selatan seperti Bogor dan Ciawi.
Pada 3 – 4 Juli 2023 lalu, telah dilakukan uji laik fungsi (ULF) dan uji laik operasi (ULO) pada Jalan Tol Bocimi seksi Cigombong – Cibadak. Memiliki panjang 11,9 km pada seksi tersebut, saat ini progress keseluruhan seksi Cigombong – Cibadak yang berkaitan dengan pengoperasian telah selesai, dan diharapkan dapat beroperasi dan bertarif pada bulan Agustus 2023.
Jalan tol ini dikelola oleh PT Trans Jabar Tol dengan kepemilikan saham terbesar oleh PT Waskita Toll Road (WTR) sebesar 99,99 persen dan 0,01 persen dimiliki oleh anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yakni Koperasi Waskita.
Baca juga: Presiden Joko Widodo kembali jajal kereta LRT Jabodebek