Boyolali (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali menyalurkan puluhan unit alat mesin pertanian (alsinta) untuk 80 kelompok tani yang tersebar di 22 kecamatan dalam upaya meningkatkan produksi pertanian di wilayah Jawa Tengah itu memasuki musim kemarau.

Pada acara penyaluran bantuan alsinta kepada 80 kelompok tani tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat yang didampingi Anggota DPRD Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta dan Kepala Dinas Pertanian setempat Bambang Jiyanto kepada 80 kelompok tani di Kantor Dispertan Boyolali, Rabu.

Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto menyampaikan penyaluran bantuan alsinta berupa 50 unit mesin Kultivator dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT) Provinsi, 20 unit kendaraan roda tiga dari DBHCT Kabupaten dan APBD Boyolali, ada enam unit pompa air dan enam unit mesin perajang tembakau dari DBHCT Provinsi atau dengan anggaran total Rp1,5 miliar.

Namun, Dispertan Boyolali sebelum juga sudah menyalurkan bantuan pupuk ke petani sebanyak 110 ton MPK rendah klor yang khusus tanaman tembakau untuk 55 kelompok tani. Hal ini, dengan tujuan hasil produksi tembakau semakin baik. Sehingga, jika ditotal anggaran antara bantuan pupuk dan alsinta mencapai Rp3 miliar.

Tanaman tembakau di wilayah Boyolali ada di lahan pegunungan dengan jenis rajangan dan dataran rendah atau jenis asepan. Luas tanaman tembakau di Boyolali pada saat ini, sekitar 3.400 hektare. Tapi, luas lahan tembakau hingga akhir Juni diperkirakan akan tambah lagi, sekitar 491 hektare, sehingga total luas sekitar 3.791 Ha dengan jumlah petani 14.700 orang.

Jumlah petani di Boyolali sesuai perkembangan update per tanggal 31 Mei 2023, petani pemilik lahan ada 80.256 orang, petani yang sewa lahan sebanyak 16.522 orang, petani penggarap saja atau mengerjakan bagi hasil, 7.253 orang, dan petani masuk kelompok tani ada 122.278 orang. Petani milenial adalah petani yang sudah masuk kelompok tani yang usianya antara 19 hingga 39 tahun itu, ada 12.045 orang atau peningkatan karena sebelum hanya 11.000 orang.

Menyinggung soal menghadapi musim kemarau saat ini, Dispertan Boyolali tidak ada masalah karena para petani di wilayah ini, sudah terbiasa dengan kondisi cuaca tidak wajar dan Boyolali hasil produksi pangan sudah mengalami surplus.

Oleh Karena itu, petani Boyolali menghadapi cuaca kemarau Insya Allah, siap atau tidak ada masalah. Karena, di daerah sulit air atau lahan tadah hujan para petani menggunakan sumur dangkal di dekat lahannya untuk mengaliri tanamannya seperti jenis padi dan palawija.

"Dispertan membantu pengadaan sumur dangkal dan sumur dalam. Bahkan, beberapa irigasi tersier yang rusak dilakukan perbaikan dengan dana DAK atau lainnya. Kami selalu memantau dan selalu mengupdate jumlah sarana pertanian," katanya.

Produksi pangan atau gabah di Boyolali hingga pertengahan Juni ini, sekitar 35.000 ton gabah kering giling surplusnya. Dua komoditas yakni beras dan jagung di Boyolali selalu surplus.

Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan Pemkab Boyolali bersama petani setempat mengucapkan terima kasih kepala Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, atas perhatiannya memberikan bantuan sejumlah peralatan pertanian yang dianggarkan dari Pemprov.

Bupati berharap dengan bantuan alat pertanian itu, dapat dimanfaatkan dengan baik dalam upaya meningkatkan produksi pertanian untuk kesejahteraan masyarakat di Boyolali.  

Baca juga: Petani Boyolali panen hasilkan gabah 6,03 ton per ha

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024