Pekalongan (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap memanfaatkan media sosial sebagai upaya mengoptimalkan partisipasi pemilih, terutama generasi muda pada pelaksanaan Pemilu 2024.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan Rahmi Rosyada di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya mendorong petugas panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) menggunakan media sosial atau jejaring lainnya khususnya yang masih digandrungi oleh masyarakat.

"Kreasi melalui media sosial dapat menjadi sebuah akses mudah bagi masyarakat, terutama Gen Z untuk memperoleh informasi terkait dengan pemilu itu sendiri," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya melibatkan pemangku kepentingan yang berkontribusi dalam sosialisasi dan tahapan lain, seperti Dinas Komunikasi dan Informatika, agar masyarakat lebih memahami, mengetahui, dan menyadari pentingnya pemilu.

Selain itu, kata dia, meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan masyarakat tentang pemilu, kreasi, dan sosialisasi agar bisa menumbuhkan partisipasi dalam melakukan pengawasan Pemilu 2024 mulai dari penggunaan hak warga negara untuk mengawal hak pilihnya.

"Kami berharap tingkat partisipasi Pemilu 2024 lebih baik lagi, yaitu 77,5 persen dari target nasional bisa dilalui seperti pada pemilu/pilkada tahun sebelumnya," katanya.

Rahmi Rosyada mengatakan bahwa pihaknya akan fokus menyasar pemilih pemula sekitar 44.000 jiwa pada Pemilu 2024.

Komisi Pemilihan Umum Kota Pekalongan menetapkan daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) sebanyak 231.361 pemilih terdiri atas 116.246 laki-laki dan 115.115 perempuan.

"Dengan besarnya jumlah pemilih pemula itu, menjadi perhatian KPU dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka menjadi fokus sasaran sosialisasi dan pendidikan politik," katanya.

Baca juga: KPU Banyumas ajak generasi muda menjadi pemilih cerdas

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024