Cilacap (ANTARA) - Puluhan kapal pencari ikan turut membantu pencarian terhadap 11 anak buah kapal (ABK) yang dilaporkan hilang setelah Kapal Motor (KM) Serba Prima 8 yang mereka gunakan untuk mencari ikan mengalami kebakaran di Samudra Hindia.
"Selain dilakukan oleh para ABK dari kapal-kapal yang berangkatnya satu rombongan dengan KM Serba Prima 8, upaya pencarian terhadap 11 ABK dari kapal yang terbakar juga dilakukan oleh kapal-kapal lain yang sedang mencari ikan di sekitar lokasi kejadian," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu.
Akan tetapi hingga Sabtu (20/5) siang, kata dia, 11 ABK dari kapal yang terbakar itu belum diketahui keberadaannya.
Berdasarkan informasi dari kapal-kapal di tengah laut pada Sabtu (20/5) pagi, lanjut dia, ada salah satu kapal yang menemukan dua benda terapung dan diduga sempat digunakan ABK KM Serba Prima 8 sebagai sarana untuk berlindung.
"Benda terapung itu ditemukan bergandengan namun tidak ada orangnya sama sekali," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, kapal-kapal yang satu rombongan dengan KM Serba Prima 8 saat ini sedang menyebar di sekitar lokasi kejadian untuk mencari 11 ABK yang hilang.
Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), lanjut dia, upaya pencarian terhadap 11 ABK akan dilakukan terus-menerus selama tujuh hari. "Semoga bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat," kata Sarjono.
Kebakaran yang menimpa KM Serba Prima 8 terjadi pada hari Selasa (16/5) sekitar pukul 23.15 WIB, saat kapal yang sedang berada di posisi 8,27 derajat lintang selatan dan 105,19 derajat bujur timur atau dekat Pulau Christmas, Australia.
Ketika mengetahui kebakaran tersebut, seluruh ABK berusaha memadamkannya, namun tidak bisa karena kobaran api telah membesar. Oleh karena itu, seluruh ABK melompat ke laut dengan berpegangan pelampung parasut atau jangkar apung.
Saat api mulai terlihat agak padam pada hari Rabu (17/5) sekitar pukul 04.00 WIB, dua ABK memisahkan diri dari rekannya karena berinisiatif berenang mengejar KM Serba Prima 8 dan naik kapal, sedangkan ABK lainnya masih berpegangan parasut.
Dua ABK yang diketahui bernama Nur Hasim (36) dan Hari Setiawan (38), keduanya warga Kabupaten Pemalang, itu berhasil diselamatkan oleh KM Hasil Selalu 2 pada hari Rabu (17/5), sekitar pukul 11.35 WIB, saat melintas di sekitar bangkai KM Serba Prima 8 dalam perjalanan pulang ke Cilacap.
KM Hasil Selalu 2 itu tiba di Dermaga PPSC pada hari Jumat (19/5) pukul 02.35 WIB, dan selanjutnya dua ABK KM Serba Prima 8 langsung diserahkan kepada pihak terkait untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
KM Serba Prima 8 diketahui bertolak dari Dermaga Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC) pada Rabu (5/4) dengan membawa 14 ABK termasuk nakhoda untuk mencari ikan di Samudra Hindia.
Akan tetapi beberapa sebelum mengalami kebakaran, nakhoda KM Serba Prima 8 yang diketahui bernama Agus Setiawan telah meminta izin kepada pemilik kapal agar bisa pulang lebih dahulu karena istrinya akan melahirkan.
Agus pun pulang ke Cilacap dengan menumpang kapal lain yang masih satu perusahaan dan hendak kembali Dermaga PPSC, selanjutnya kemudi KM Serba Prima 8 dipegang oleh wakil nakhoda atas nama Teguh Santoso hingga kebakaran itu terjadi.
"Selain dilakukan oleh para ABK dari kapal-kapal yang berangkatnya satu rombongan dengan KM Serba Prima 8, upaya pencarian terhadap 11 ABK dari kapal yang terbakar juga dilakukan oleh kapal-kapal lain yang sedang mencari ikan di sekitar lokasi kejadian," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu.
Akan tetapi hingga Sabtu (20/5) siang, kata dia, 11 ABK dari kapal yang terbakar itu belum diketahui keberadaannya.
Berdasarkan informasi dari kapal-kapal di tengah laut pada Sabtu (20/5) pagi, lanjut dia, ada salah satu kapal yang menemukan dua benda terapung dan diduga sempat digunakan ABK KM Serba Prima 8 sebagai sarana untuk berlindung.
"Benda terapung itu ditemukan bergandengan namun tidak ada orangnya sama sekali," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, kapal-kapal yang satu rombongan dengan KM Serba Prima 8 saat ini sedang menyebar di sekitar lokasi kejadian untuk mencari 11 ABK yang hilang.
Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), lanjut dia, upaya pencarian terhadap 11 ABK akan dilakukan terus-menerus selama tujuh hari. "Semoga bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat," kata Sarjono.
Kebakaran yang menimpa KM Serba Prima 8 terjadi pada hari Selasa (16/5) sekitar pukul 23.15 WIB, saat kapal yang sedang berada di posisi 8,27 derajat lintang selatan dan 105,19 derajat bujur timur atau dekat Pulau Christmas, Australia.
Ketika mengetahui kebakaran tersebut, seluruh ABK berusaha memadamkannya, namun tidak bisa karena kobaran api telah membesar. Oleh karena itu, seluruh ABK melompat ke laut dengan berpegangan pelampung parasut atau jangkar apung.
Saat api mulai terlihat agak padam pada hari Rabu (17/5) sekitar pukul 04.00 WIB, dua ABK memisahkan diri dari rekannya karena berinisiatif berenang mengejar KM Serba Prima 8 dan naik kapal, sedangkan ABK lainnya masih berpegangan parasut.
Dua ABK yang diketahui bernama Nur Hasim (36) dan Hari Setiawan (38), keduanya warga Kabupaten Pemalang, itu berhasil diselamatkan oleh KM Hasil Selalu 2 pada hari Rabu (17/5), sekitar pukul 11.35 WIB, saat melintas di sekitar bangkai KM Serba Prima 8 dalam perjalanan pulang ke Cilacap.
KM Hasil Selalu 2 itu tiba di Dermaga PPSC pada hari Jumat (19/5) pukul 02.35 WIB, dan selanjutnya dua ABK KM Serba Prima 8 langsung diserahkan kepada pihak terkait untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
KM Serba Prima 8 diketahui bertolak dari Dermaga Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC) pada Rabu (5/4) dengan membawa 14 ABK termasuk nakhoda untuk mencari ikan di Samudra Hindia.
Akan tetapi beberapa sebelum mengalami kebakaran, nakhoda KM Serba Prima 8 yang diketahui bernama Agus Setiawan telah meminta izin kepada pemilik kapal agar bisa pulang lebih dahulu karena istrinya akan melahirkan.
Agus pun pulang ke Cilacap dengan menumpang kapal lain yang masih satu perusahaan dan hendak kembali Dermaga PPSC, selanjutnya kemudi KM Serba Prima 8 dipegang oleh wakil nakhoda atas nama Teguh Santoso hingga kebakaran itu terjadi.