Purwokerto (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meluncurkan Program Praktisi Mengajar Angkatan Ke-2 bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2023.

Peluncuran program tersebut dilakukan oleh Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU di Ruang Rapat Rektorat Lantai 1 Unsoed, Purwokerto, Selasa (2/5), dengan dihadiri para Wakil Rektor, Ketua LP3M Unsoed, para Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga dan pejabat di lingkungan Unsoed, para praktisi yang hadir secara luring maupun daring, para Dosen UnsoedProgram Praktisi Mengajar, Tim Pelaksana Program, serta tamu undangan.

Dalam sambutannya, Rektor UnsoedProf. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc., Agr., IPU mengatakan salah satu tema yang diangkat dalam sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada Hardiknas Tahun 2023 adalah dengan adanya kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa berkesempatan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman belajar tidak hanya di kampus, melainkan juga di luar kampus. 

"Program Praktisi Mengajar ini menjadi salah satu bentuk akselerasi yang dilakukan oleh Kementerian untuk mempersiapkan hal tersebut. Perkuliahan di kelas akan semakin diperkaya oleh praktisi sebagai sumber belajar," tegasnya.

Menurut dia, mahasiswa pun akan diuntungkan dengan dua hal dari kolaborasi tersebut, yakni penguatan filosofi, teori, dan metodologi yang berasal dari dosen sekaligus mendapatkan wawasan dari praktisi yang berbagi dengan pengalamannya. 

Baca juga: Tim mahasiswa Unsoed raih medali emas di ajang IYBC 2023

Rektor mengatakan pada tahun 2023, Unsoed kembali mendapatkan kepercayaan dari Kemendikbudristek untuk Program Praktisi Mengajar.  

Bila pada tahun lalu jumlah kelas kolaborasi berjumlah 23, kata dia, pada tahun ini naik menjadi 55 kelas.   

"Artinya secara kuantitatif, kinerja kita dalam menghadirkan praktisi profesional ke kampus meningkat, dan Insyaallah yang tentunya adalah secara kualitatif juga. Tidak hanya itu, kinerja kita dalam mewujudkan kelas kolaborasi pun bertambah, karena pembelajaran dalam Program Praktisi Mengajar akan dirancang untuk fokus pada Case Base atau Project Based, sehingga cakap konseptual sekaligus mampu mengaplikasikannya dalam konteks dunia usaha, industri, dan kerja," jelasnya. 

Koordinator Program Praktisi Mengajar Angkatan Ke-2 Dr. Zaroh Irayani, S.Si., M.Si. mengatakan dari 59 rencana kelas kolaborasi, 57 berhasil lolos seleksi. 

Dari 57 kelas kolaborasi tersebut, kata dia, 55 kelas kolaborasi berkomitmen akan dijalankan dengan skema 12 jam kolaborasi bersama praktisi.

Menurut dia, 55 kelas kolaborasi tersebut adalah kontribusi dari 9 fakultas dan 19 program studi (prodi). 

Dia mengatakan 55 kelas kolaborasi tersebut melibatkan 50 dosen pengampu serta 61 praktisi dari institusi lokal maupun nasional dengan skala menengah, besar, dan multinasional. 

“Terselenggaranya 55 kelas kolaborasi tersebut merupakan kontribusi terhadap pencapaian IKU 4 dan IKU 7, terkait praktisi mengajar di kampus dan pengembangan bentuk pembelajaran berbasis kelompok. Program ini untuk beberapa kelas kolaborasi telah dimulai dari 17 April 2023, namun sepenuhnya baru akan dimulai pada awal Mei dan akan berakhir pada 30 Juni 2023 sesuai kalender akademik Unsoed," jelasnya. 

Zaroh mengharapkan dengan semangat kolaborasi, kompetensi lulusan akan semakin dekat dengan kebutuhan industri dan dunia kerja.

Baca juga: Mahasiswa FEB Unsoed juara 1 lomba essay di Jepang
Baca juga: Rektor resmikan Graha Adhyaksa Fakultas Hukum Unsoed
 

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024