Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyebut performa pembangunan daerah itu terus bergerak ke arah lebih baik, dibuktikan dengan berbagai capaian keberhasilan di antaranya peringkat kedua kota dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Jateng pada 2022.
"Seiring pertumbuhan ekonomi yang melesat, ketimpangan pengeluaran penduduk Kota Magelang juga semakin rendah," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu pada upacara peringatan Hari Jadi Ke-1117 Kota Magelang di alun-alun setempat diikuti perwakilan elemen masyarakat dan pejabat Pemerintah Kota Magelang, Selasa (11/4). Upacara tahun ini sebagai pertama kali digelar di alun-alun sejak pandemi COVID-19.
Ia mengatakan peringatan Hari Jadi Kota Magelang tahun ini bersamaan dengan bulan Ramadhan sehingga diharapkan meningkatkan syukur sekaligus membangkitkan kecintaan dan kebanggaan terhadap daerah setempat.
"Inilah rumah kita, tempat kita hidup dan berkarya. Ladang pengabdian yang harus dikelola untuk kemakmuran bersama," ucapnya.
Ia mengatakan angka kemiskinan ekstrem Kota Magelang pada 2022 sebagai terendah di Jateng, sedangkan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kota Magelang semakin meningkat dari 95,54 menjadi 95,91. Angka tersebut melampaui IPG Jateng.
Dalam hal kinerja program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan pemda di seluruh Indonesia, katanya, capaian monitoring center for preventation (MCP) Kota Magelang melesat dari peringkat 118 ke 15 nasional dalam kurun waktu setahun.
"Semangat berprestasi inilah yang harus terus dijaga, karena di dalamnya akan tumbuh nilai-nilai kreativitas dan inovasi yang bergerak secara progresif," ungkapnya.
Peringatan Hari Jadi Ke-1117 Kota Magelang diawali dengan tasyakuran dan doa bersama umat beragama di Alun-Alun Kota Magelang, Senin (10/4) sore, sebagai wujud serta rasa syukur atas limpahan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa serta menumbuhkan kecintaan masyarakat pada Kota Magelang.
"Sebagai momentum memanjatkan doa demi keselamatan dan kehidupan yang penuh keberkahan khususnya bagi Kota Magelang dan bangsa Indonesia, serta menumbuhkan toleransi antarwarga Kota Magelang," kata Ketua Panitia Tasyakuran dan Doa Bersama Hari Jadi Ke-1117 Kota Magelang Indah Dwi Antari.
Ia menyebutkan tasyakuran dan doa bersama diikuti sekitar 400 peserta dari semua agama di wilayah ini serta tamu undangan dan pejabat Forkopimda Kota Magelang.
Untuk memeriahkan peringatan disajikan pergelaran seni budayam berupa barongsai dari Kelurahan Magersari dan Tari Soreng oleh SMP Negeri 1 Magelang. Selain itu dibagikan lontong opor bagi masyarakat Kota Magelang untuk berbuka puasa.
Tema Hari Jadi Kota Magelang tahun ini, "Terhubung dan Tersambung untuk Maju, Sehat, dan Bahagia". Adapun rangkaian kegiatan terbagi menjadi dua, yaitu acara pokok terdiri atas tasyakuran dan upacara peringatan.
Acara tambahan, meliputi pawai rumah bersama, pergelaran wayang kulit Mantyasih dan wayang kulit di lima lokasi, bakti sosial yang terdiri atas bakti sosial alat bantu disabilitas, sunatan massal, operasi katarak, dan donor darah.
Kegiatan lainnya, antara lain Gempur Rokok Ilegal (GRI) Fun Festival, Educational Festival, penampilan seni budaya dan "stand up comedy", sepeda sehat, reli mobil kuno, dan Festival Gethuk.
"Seiring pertumbuhan ekonomi yang melesat, ketimpangan pengeluaran penduduk Kota Magelang juga semakin rendah," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu pada upacara peringatan Hari Jadi Ke-1117 Kota Magelang di alun-alun setempat diikuti perwakilan elemen masyarakat dan pejabat Pemerintah Kota Magelang, Selasa (11/4). Upacara tahun ini sebagai pertama kali digelar di alun-alun sejak pandemi COVID-19.
Ia mengatakan peringatan Hari Jadi Kota Magelang tahun ini bersamaan dengan bulan Ramadhan sehingga diharapkan meningkatkan syukur sekaligus membangkitkan kecintaan dan kebanggaan terhadap daerah setempat.
"Inilah rumah kita, tempat kita hidup dan berkarya. Ladang pengabdian yang harus dikelola untuk kemakmuran bersama," ucapnya.
Ia mengatakan angka kemiskinan ekstrem Kota Magelang pada 2022 sebagai terendah di Jateng, sedangkan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kota Magelang semakin meningkat dari 95,54 menjadi 95,91. Angka tersebut melampaui IPG Jateng.
Dalam hal kinerja program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan pemda di seluruh Indonesia, katanya, capaian monitoring center for preventation (MCP) Kota Magelang melesat dari peringkat 118 ke 15 nasional dalam kurun waktu setahun.
"Semangat berprestasi inilah yang harus terus dijaga, karena di dalamnya akan tumbuh nilai-nilai kreativitas dan inovasi yang bergerak secara progresif," ungkapnya.
Peringatan Hari Jadi Ke-1117 Kota Magelang diawali dengan tasyakuran dan doa bersama umat beragama di Alun-Alun Kota Magelang, Senin (10/4) sore, sebagai wujud serta rasa syukur atas limpahan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa serta menumbuhkan kecintaan masyarakat pada Kota Magelang.
"Sebagai momentum memanjatkan doa demi keselamatan dan kehidupan yang penuh keberkahan khususnya bagi Kota Magelang dan bangsa Indonesia, serta menumbuhkan toleransi antarwarga Kota Magelang," kata Ketua Panitia Tasyakuran dan Doa Bersama Hari Jadi Ke-1117 Kota Magelang Indah Dwi Antari.
Ia menyebutkan tasyakuran dan doa bersama diikuti sekitar 400 peserta dari semua agama di wilayah ini serta tamu undangan dan pejabat Forkopimda Kota Magelang.
Untuk memeriahkan peringatan disajikan pergelaran seni budayam berupa barongsai dari Kelurahan Magersari dan Tari Soreng oleh SMP Negeri 1 Magelang. Selain itu dibagikan lontong opor bagi masyarakat Kota Magelang untuk berbuka puasa.
Tema Hari Jadi Kota Magelang tahun ini, "Terhubung dan Tersambung untuk Maju, Sehat, dan Bahagia". Adapun rangkaian kegiatan terbagi menjadi dua, yaitu acara pokok terdiri atas tasyakuran dan upacara peringatan.
Acara tambahan, meliputi pawai rumah bersama, pergelaran wayang kulit Mantyasih dan wayang kulit di lima lokasi, bakti sosial yang terdiri atas bakti sosial alat bantu disabilitas, sunatan massal, operasi katarak, dan donor darah.
Kegiatan lainnya, antara lain Gempur Rokok Ilegal (GRI) Fun Festival, Educational Festival, penampilan seni budaya dan "stand up comedy", sepeda sehat, reli mobil kuno, dan Festival Gethuk.