Cilacap (ANTARA) - Cerita sukses PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap mengembangkan pertanian berkelanjutan di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dipastikan berlanjut.
Kepastian itu menyusul ditandatanganinya nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara PT KPI RU IV dan Politeknik Negeri Cilacap (PNC) di Kampus PNC, Jumat (10/3).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur PNC Riyandi Purwanto dan Manager General Support Dian Puspita Rini yang hadir mewakili GM PT KPI RU IV.
Dalam keterangannya, Area Manager Communication, Relations and CSR PT KPI RU IV Cilacap Cecep Supriyatna mengatakan kedua pihak sepakat melanjutkan kerja sama dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Desa Kalijaran terkait dengan pengelolaan pertanian berkelanjutan.
"Ini menjadi wujud komitmen kami untuk selalu hadir memberikan manfaat luas bagi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan dalam pengembangannya setelah penerapan panel surya di area persawahan yang pertama terbukti berhasil, nantinya direplikasikan di titik-titik persawahan lainnya. "Sehingga semakin banyak petani yang merasakan manfaatnya," jelasnya.
Baca juga: Kilang Cilacap gelar doa lintas agama untuk kesuksesan "turn around"
Sementara penandatanganan MoU tersebut dilakukan bersamaan dengan penandatanganan MoU PNC dan 9 instansi serta lembaga lainnya. Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan peresmian gedung baru Teknik Informatika dan Lingkungan PNC oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek RI Kiki Yuliati.
Sebelumnya, PT KPI RU IV bersinergi dengan Pertamina Foundation (PF) dan PNC sukses mewujudkan petani mandiri energi melalui teknologi Solar Home System (SHS) di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Juni 2022.
Teknologi ini sepenuhnya memanfaatkan tenaga surya menjadi energi listrik untuk menjalankan pompa air tanah yang digunakan sebagai pengairan sawah tadah hujan.
SHS merupakan teknologi yang dapat mengubah intensitas cahaya matahari menjadi energi listrik untuk menjalankan pompa air tanah sebagai pengairan. Debit air dari pompa ini mencapai 10 ribu liter.
Kelebihan SHS dapat menghasilkan kualitas air yang baik serta ramah lingkungan karena air yang dihasilkan akan kembali ke tanah, sehingga tidak mengurangi pasokan air tanah.
Baca juga: Kilang Cilacap bersinergi dengan Pemkab Cilacap atasi stunting
Baca juga: Demi sukses "turn around", Dirut KPI lakukan visitasi ke Kilang Cilacap
Kepastian itu menyusul ditandatanganinya nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara PT KPI RU IV dan Politeknik Negeri Cilacap (PNC) di Kampus PNC, Jumat (10/3).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur PNC Riyandi Purwanto dan Manager General Support Dian Puspita Rini yang hadir mewakili GM PT KPI RU IV.
Dalam keterangannya, Area Manager Communication, Relations and CSR PT KPI RU IV Cilacap Cecep Supriyatna mengatakan kedua pihak sepakat melanjutkan kerja sama dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Desa Kalijaran terkait dengan pengelolaan pertanian berkelanjutan.
"Ini menjadi wujud komitmen kami untuk selalu hadir memberikan manfaat luas bagi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan dalam pengembangannya setelah penerapan panel surya di area persawahan yang pertama terbukti berhasil, nantinya direplikasikan di titik-titik persawahan lainnya. "Sehingga semakin banyak petani yang merasakan manfaatnya," jelasnya.
Baca juga: Kilang Cilacap gelar doa lintas agama untuk kesuksesan "turn around"
Sementara penandatanganan MoU tersebut dilakukan bersamaan dengan penandatanganan MoU PNC dan 9 instansi serta lembaga lainnya. Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan peresmian gedung baru Teknik Informatika dan Lingkungan PNC oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek RI Kiki Yuliati.
Sebelumnya, PT KPI RU IV bersinergi dengan Pertamina Foundation (PF) dan PNC sukses mewujudkan petani mandiri energi melalui teknologi Solar Home System (SHS) di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Juni 2022.
Teknologi ini sepenuhnya memanfaatkan tenaga surya menjadi energi listrik untuk menjalankan pompa air tanah yang digunakan sebagai pengairan sawah tadah hujan.
SHS merupakan teknologi yang dapat mengubah intensitas cahaya matahari menjadi energi listrik untuk menjalankan pompa air tanah sebagai pengairan. Debit air dari pompa ini mencapai 10 ribu liter.
Kelebihan SHS dapat menghasilkan kualitas air yang baik serta ramah lingkungan karena air yang dihasilkan akan kembali ke tanah, sehingga tidak mengurangi pasokan air tanah.
Baca juga: Kilang Cilacap bersinergi dengan Pemkab Cilacap atasi stunting
Baca juga: Demi sukses "turn around", Dirut KPI lakukan visitasi ke Kilang Cilacap