Kudus (ANTARA) - Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, turun menjadi Rp11.800 per kilogram pada pekan ini, dari sebelumnya yang mencapai Rp14.000/kg.
"Harga jual kedelai impor pada akhir Desember 2022 mencapai Rp14.000/kg, kemudian secara bertahap turun," kata kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf di Kudus, Rabu.
Awalnya, kata dia, harga jual kedelai impor tersebut turun menjadi Rp11.600/kg pada pekan sebelumnya.
Akan tetapi, imbuh dia, harga jual tersebut tidak bertahan lama karena hari ini (22/2) ternyata naik menjadi Rp11.800/kg. Akan tetapi, harganya masih lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2022 yang mencapai Rp14.000/kg.
Fluktuasi harga jual tersebut, tidak mempengaruhi pasokan komoditas impor tersebut karena berapapun kebutuhan pasar tetap bisa dipenuhi.
"Hanya saja, harganya memang fluktuatif karena hanya mengandalkan pasokan dari Amerika Serikat," ujarnya.
Sementara itu pasokan kedelai lokal, kata dia, belum tersedia. Kalaupun tersedia jumlahnya terbatas karena tidak semua daerah menanam komoditas yang dibutuhkan pengusaha tahu dan tempe.
Untuk permintaan kedelai impor, imbuh dia, cenderung stabil berkisar 20-an ton per hari.
Sementara itu stok kedelai impor saat ini cukup melimpah karena tersedia 60 ton di gudang dan masih bisa ditambah sesuai kebutuhan.
Baca juga: Stok kedelai impor di Kudus aman, harga mulai turun
"Harga jual kedelai impor pada akhir Desember 2022 mencapai Rp14.000/kg, kemudian secara bertahap turun," kata kata Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf di Kudus, Rabu.
Awalnya, kata dia, harga jual kedelai impor tersebut turun menjadi Rp11.600/kg pada pekan sebelumnya.
Akan tetapi, imbuh dia, harga jual tersebut tidak bertahan lama karena hari ini (22/2) ternyata naik menjadi Rp11.800/kg. Akan tetapi, harganya masih lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2022 yang mencapai Rp14.000/kg.
Fluktuasi harga jual tersebut, tidak mempengaruhi pasokan komoditas impor tersebut karena berapapun kebutuhan pasar tetap bisa dipenuhi.
"Hanya saja, harganya memang fluktuatif karena hanya mengandalkan pasokan dari Amerika Serikat," ujarnya.
Sementara itu pasokan kedelai lokal, kata dia, belum tersedia. Kalaupun tersedia jumlahnya terbatas karena tidak semua daerah menanam komoditas yang dibutuhkan pengusaha tahu dan tempe.
Untuk permintaan kedelai impor, imbuh dia, cenderung stabil berkisar 20-an ton per hari.
Sementara itu stok kedelai impor saat ini cukup melimpah karena tersedia 60 ton di gudang dan masih bisa ditambah sesuai kebutuhan.
Baca juga: Stok kedelai impor di Kudus aman, harga mulai turun