Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang bekerja sama  dengan  Program PINTAR Tanoto Foundation mengadakan pertemuan pemangku kepentingan sebagai tindak lanjut telah disepakatinya data rapor pendidikan oleh Kemdikbudristek, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) beserta kementerian dan lembaga lainnya di sebuah hotel di Semarang, Kamis (24/11).

Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk melakukan penyamaan persepsi kondisi dan permasalahan pendidikan di Kota Semarang agar selanjutnya mendapatkan solusi alternatif.

Data rapor pendidikan sendiri, akan digunakan sebagai indikator kinerja pemerintah daerah di bidang pendidikan, termasuk pemenuhan SPM  atau standar pelayanan pendidikan yang tertuang dalam Permendagri Nomor 59 tahun 2021. Data rapor pendidikan juga dapat dimanfaatkan untuk memetakan kondisi, menyusun rencana kerja dan anggaran, implementasi rencana kerja dan anggaran serta evaluasinya. 

Hadir dalam pertemuan sebagai narasumber, yaitu Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Semarang Erwan Rahmat, Sub Koordinator Pelaksana Sosial Bappeda Kota Semarang Johanes Adhi Nugroho, dan Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Jawa Tengah Nurkolis.

Sejumlah 21 peserta juga turut hadir di antaranya anggota DPRD Komisi D, BPKAD, Kantor Kemenag, PGRI, Korsatpen, pengawas, kepala sekolah dan fasilitator daerah.

Baca juga: Pemkab Cilacap gelar rapat dengan pemangku kepentingan dalami Rapor Pendidikan

Nurkolis menyampaikan data capaian pada rapor pendidikan di Kota Semarang yang masih perlu ditingkatkan yaitu numerasi pada jenjang SD dan SMP, indeks kualitas pembelajaran dan refleksi guru, serta kepemimpinan instruksional dan iklim sekolah

Johanes Adhi Nugroho dari Bappeda Kota Semarang, menyampaikan paparan bahwa Kota Semarang dalam target 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) menemukan permasalahan khususnya di bidang pendidikan yang selaras dengan hasil analisis dari Tanoto Foundation.

Baca juga: Solusi itu bernama Guru Penggerak

Paparan selanjutnya disampaikan Erwan Rahmat selaku Kabid Pembinaan SMP. Erwan yang memaparkan kondisi rapor pendidikan dari jenjang PAUD, SD, dan SMP sederajat di Kota Semarang. Dalam paparannya Dinas Pendidikan akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak agar indikator yang belum baik yang ada di rapor Pendidikan di Kota Semarang bisa menjadi lebih baik di tahun depan.

Ketiga paparan itu kemudian dilanjutkan dengan diskusi terbuka dengan pihak-pihak yang hadir. Dalam diskusi tersebut beberapa hal menjadi pembicaraan yaitu berkaitan dengan keterlibatan satuan pendidikan di bawah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) yang belum tersentuh oleh Program PINTAR.

Selain itu, peran pengawas sekolah pada tahap pertama implementasi Program PINTAR belum banyak didorong dan dikuatkan, serta usulan dan harapan dari pendidikan nonformal (PNF) dan Inklusi untuk juga dilibatkan dalam Program PINTAR, mengingat populasi pelajar yang kian hari makin meningkat.
 
Merespon hasil diskusi dari berbagai pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan diskusi itu, Lely Purwandari, anggota DPRD Komisi D Kota Semarang menyatakan bahwa pihak dewan selalu berupaya untuk bersinergi dan berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan maupun BAPPEDA untuk mendukung inisiatif-inisiatif program pendidikan untuk memastikan baik dari sisi akses maupun kualitas bagi semua pihak yang membutuhkan.

Baca juga: Menggali potensi melalui Program Sejati

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024