Semarang (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap kembali menggelar pertemuan antarpemangku kepentingan Program PINTAR atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran. Gelaran acara dimulai pada pukul 13.00 – 16.00 WIB bertempat di ruang pertemuan sebuah hotel di Cilacap, Senin (21/11).
Pertemuan tersebut diadakan sebagai tindak lanjut telah disepakatinya data rapor pendidikan oleh Kemdikbudristek, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) beserta kementerian dan lembaga lainnya. Data rapor pendidikan akan digunakan sebagai indikator kinerja pemerintah daerah di bidang pendidikan, termasuk pemenuhan SPM (Standar Pelayanan Pendidikan) yang tertuang dalam Permendagri Nomor 59 tahun 2021.
Data rapor pendidikan dapat dimanfaatkan untuk memetakan kondisi, menyusun rencana kerja dan anggaran, implementasi rencana kerja dan anggaran serta evaluasinya. Sebagai bagian dari langkah lanjutan, maka diperlukan penyamaan persepsi kondisi dan permasalahan pendidikan di Kabupaten Cilacap agar selanjutnya mendapatkan solusi alternatif.
Tanoto Foundation selaku penggagas Program PINTAR hadir sebagai rekanan kerja sama dalam bidang pendidikan. Kerja sama kali ini bukanlah yang pertama bagi Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan Tanoto Foundation. Kerja sama telah dilakukan sejak 2019.
“Besar harapan kerja sama kali ini akan berjalan dengan baik seperti sebelumnya. Sebagai mitra pembangunan, Tanoto Foundation selalu hadir menawarkan solusi terbaik dan mendampingi kami untuk pendidikan Kabupaten Cilacap yang lebih berkualitas," kata Kamto, Kepala Bidang Pembinaan Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Cilacap.
Hadir dalam pertemuan sebagai narasumber, yaitu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kab. Cilacap Sujito: Sekretaris Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kab. Cilacap Kastam; Kabid Pembinaan Dikdas Kamto; dan Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Jawa Tengah Nurkolis.
Sejumlah 23 peserta juga turut hadir di antaranya anggota DPRD Komisi D, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Cilacap, Kabid Pembinaan PTK, Kabid Pembinaan PAUD Dikmas, Kelompok Guru Menulis (K’Gum), dan fasilitator daerah.
Dalam pemaparan pembukanya, Nurkolis menyampaikan data capaian pada rapor pendidikan di Kabupaten Cilacap. Kegiatan literasi dan numerasi pada jenjang SD/MI masih perlu ditingkatkan, sementara pada jenjang SMP hanya numerasi yang perlu mendapatkan perhatian lebih, khususnya pada proses pembelajaran dan manajemen.
Senada dengan Nurkolis, Kamto menyampaikan bahwa kemampuan literasi dan numerasi perlu ditingkatkan dengan mendiseminasikan pelatihan-pelatihan yang telah didapatkan dari Tanoto Foundation.
“Meski ada beberapa catatan yang perlu ditingkatkan, pada poin pemerataan pendidikan di Kabupaten Cilacap sudah berwarna hijau. Kami berharap rapor pendidikan ke depan juga berwarna hijau semuanya,” harap Kamto.
Pada kesempatan diskusi, Kastam menambahkan bahwa sangat mustahil mendapatkan hasil yang memuaskan jika tidak ada proses yang luar biasa.
“Hasil dari rapor pendidikan nantinya adalah cerminan dari seberapa maksimal proses yang telah bersama kita jalankan. Proses yang luar biasa ini tentunya juga membutuhkan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Jadi, SDM inilah yang menjadi tonggak utama,” ujar Kastam.
Sujito dalam pemaparannya membenarkan bahwa dari 27 indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dalam pendidikan ada indikator yang belum tercapai, yakni angka partisipasi siswa dan kualifikasi pendidik.
"Melalui pemetaan diskusi hari ini, sejalan juga dengan hasil pertemuan pemangku kepentingan di tingkat provinsi beberapa minggu yang lalu, Tanoto Foundation siap mendukung transformasi pendidikan, di antaranya digitalisasi pendidikan (PMM, LMS, website, perpus digital), aktivasi komunitas belajar (komite pembelajaran, KKG, MGMP), kepemimpinan instruksional (kepala sekolah, supervisi, dan pendampingan), penyebarluasan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), dan perencanaan berbasis data,” tambah Nurkolis.
Daryono, anggota DPRD Komisi D Kabupaten Cilacap menyampaikan apresiasi kepada Tanoto Foundation karena terus memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Cilacap.
"Meski kegiatan hari ini menjadi pertemuan kami secara personal untuk kali pertama, kami mendapat banyak inspirasi terutama berkaitan dengan masalah di rapor pendidikan,” tutup Daryono.
Pertemuan tersebut diadakan sebagai tindak lanjut telah disepakatinya data rapor pendidikan oleh Kemdikbudristek, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) beserta kementerian dan lembaga lainnya. Data rapor pendidikan akan digunakan sebagai indikator kinerja pemerintah daerah di bidang pendidikan, termasuk pemenuhan SPM (Standar Pelayanan Pendidikan) yang tertuang dalam Permendagri Nomor 59 tahun 2021.
Data rapor pendidikan dapat dimanfaatkan untuk memetakan kondisi, menyusun rencana kerja dan anggaran, implementasi rencana kerja dan anggaran serta evaluasinya. Sebagai bagian dari langkah lanjutan, maka diperlukan penyamaan persepsi kondisi dan permasalahan pendidikan di Kabupaten Cilacap agar selanjutnya mendapatkan solusi alternatif.
Tanoto Foundation selaku penggagas Program PINTAR hadir sebagai rekanan kerja sama dalam bidang pendidikan. Kerja sama kali ini bukanlah yang pertama bagi Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan Tanoto Foundation. Kerja sama telah dilakukan sejak 2019.
“Besar harapan kerja sama kali ini akan berjalan dengan baik seperti sebelumnya. Sebagai mitra pembangunan, Tanoto Foundation selalu hadir menawarkan solusi terbaik dan mendampingi kami untuk pendidikan Kabupaten Cilacap yang lebih berkualitas," kata Kamto, Kepala Bidang Pembinaan Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Cilacap.
Hadir dalam pertemuan sebagai narasumber, yaitu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kab. Cilacap Sujito: Sekretaris Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kab. Cilacap Kastam; Kabid Pembinaan Dikdas Kamto; dan Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Jawa Tengah Nurkolis.
Sejumlah 23 peserta juga turut hadir di antaranya anggota DPRD Komisi D, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Cilacap, Kabid Pembinaan PTK, Kabid Pembinaan PAUD Dikmas, Kelompok Guru Menulis (K’Gum), dan fasilitator daerah.
Dalam pemaparan pembukanya, Nurkolis menyampaikan data capaian pada rapor pendidikan di Kabupaten Cilacap. Kegiatan literasi dan numerasi pada jenjang SD/MI masih perlu ditingkatkan, sementara pada jenjang SMP hanya numerasi yang perlu mendapatkan perhatian lebih, khususnya pada proses pembelajaran dan manajemen.
Senada dengan Nurkolis, Kamto menyampaikan bahwa kemampuan literasi dan numerasi perlu ditingkatkan dengan mendiseminasikan pelatihan-pelatihan yang telah didapatkan dari Tanoto Foundation.
“Meski ada beberapa catatan yang perlu ditingkatkan, pada poin pemerataan pendidikan di Kabupaten Cilacap sudah berwarna hijau. Kami berharap rapor pendidikan ke depan juga berwarna hijau semuanya,” harap Kamto.
Pada kesempatan diskusi, Kastam menambahkan bahwa sangat mustahil mendapatkan hasil yang memuaskan jika tidak ada proses yang luar biasa.
“Hasil dari rapor pendidikan nantinya adalah cerminan dari seberapa maksimal proses yang telah bersama kita jalankan. Proses yang luar biasa ini tentunya juga membutuhkan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Jadi, SDM inilah yang menjadi tonggak utama,” ujar Kastam.
Sujito dalam pemaparannya membenarkan bahwa dari 27 indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dalam pendidikan ada indikator yang belum tercapai, yakni angka partisipasi siswa dan kualifikasi pendidik.
"Melalui pemetaan diskusi hari ini, sejalan juga dengan hasil pertemuan pemangku kepentingan di tingkat provinsi beberapa minggu yang lalu, Tanoto Foundation siap mendukung transformasi pendidikan, di antaranya digitalisasi pendidikan (PMM, LMS, website, perpus digital), aktivasi komunitas belajar (komite pembelajaran, KKG, MGMP), kepemimpinan instruksional (kepala sekolah, supervisi, dan pendampingan), penyebarluasan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), dan perencanaan berbasis data,” tambah Nurkolis.
Daryono, anggota DPRD Komisi D Kabupaten Cilacap menyampaikan apresiasi kepada Tanoto Foundation karena terus memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Cilacap.
"Meski kegiatan hari ini menjadi pertemuan kami secara personal untuk kali pertama, kami mendapat banyak inspirasi terutama berkaitan dengan masalah di rapor pendidikan,” tutup Daryono.