Semarang (ANTARA) -
"Para santri hendaknya juga ikut andil dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu termasuk bagian dari mencintai negara dengan membuat negara itu aman, damai, dan nyaman," katanya di Semarang, Jumat.
Baca juga: Wali kota: Hari Santri satukan umat Islam
Guna mewujudkan itu, lanjut Wagub, masyarakat harus waspada terhadap oknum-oknum yang ingin memecah belah warga dan negara.
Kendati demikian, sebagai santri wajib untuk menjelaskan toleransi dan meluruskan paham radikalisme serta terorisme.
"Kalau kita melihat para ulama atau para kiai, dulu para ulama juga ikut andil berjuang dalam kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai santri juga harus menjaga negara ini sebagai amanat beliau-beliau," ujarnya.
Orang nomor dua di lingkup Pemprov Jateng itu menjelaskan tema Hari Santri Nasional tahun ini adalah "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan". Melalui tema tersebut, para santri diharapkan bisa menjadi mandiri dan senantiasa menjaga nilai-nilai kebangsaan sebagai warga negara Indonesia.
Menurut dia, para santri bisa menjadi salah satu bagian masyarakat yang turut menunjang sektor ekonomi.
Baca juga: Upaya cegah banjir, Wagub Jateng minta warga bersihkan saluran
"Berbagai program Pemprov Jateng, seperti pelatihan juru sembelih halal (Juleha), Program Ekonomi Pesantren (Ekotren), dan berbagai pelatihan lainnya, telah disiapkan untuk mendorong para santri dan pondok pesantren agar mandiri secara ekonomi," katanya.
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, mengungkapkan saat ini salah satu pekerjaan rumah Pemprov Jateng adalah sosial kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat pesantren.
"Pelan-pelan hambatan-hambatan sudah kita urai, dan tujuan besarnya adalah kita mampu menjadikan Indonesia ini aman sentosa," ujarnya.
Baca juga: Santri di Pekalongan diminta terapkan ilmu agama di era digital
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyerukan cinta negara sebagai bagian dari iman (hubbul wathon minal iman) kepada para santri dalam rangka menyambut peringatan Hari Santri Nasional 2022.
"Para santri hendaknya juga ikut andil dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal itu termasuk bagian dari mencintai negara dengan membuat negara itu aman, damai, dan nyaman," katanya di Semarang, Jumat.
Baca juga: Wali kota: Hari Santri satukan umat Islam
Guna mewujudkan itu, lanjut Wagub, masyarakat harus waspada terhadap oknum-oknum yang ingin memecah belah warga dan negara.
Kendati demikian, sebagai santri wajib untuk menjelaskan toleransi dan meluruskan paham radikalisme serta terorisme.
"Kalau kita melihat para ulama atau para kiai, dulu para ulama juga ikut andil berjuang dalam kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, kita sebagai santri juga harus menjaga negara ini sebagai amanat beliau-beliau," ujarnya.
Orang nomor dua di lingkup Pemprov Jateng itu menjelaskan tema Hari Santri Nasional tahun ini adalah "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan". Melalui tema tersebut, para santri diharapkan bisa menjadi mandiri dan senantiasa menjaga nilai-nilai kebangsaan sebagai warga negara Indonesia.
Menurut dia, para santri bisa menjadi salah satu bagian masyarakat yang turut menunjang sektor ekonomi.
Baca juga: Upaya cegah banjir, Wagub Jateng minta warga bersihkan saluran
"Berbagai program Pemprov Jateng, seperti pelatihan juru sembelih halal (Juleha), Program Ekonomi Pesantren (Ekotren), dan berbagai pelatihan lainnya, telah disiapkan untuk mendorong para santri dan pondok pesantren agar mandiri secara ekonomi," katanya.
Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, mengungkapkan saat ini salah satu pekerjaan rumah Pemprov Jateng adalah sosial kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat pesantren.
"Pelan-pelan hambatan-hambatan sudah kita urai, dan tujuan besarnya adalah kita mampu menjadikan Indonesia ini aman sentosa," ujarnya.
Baca juga: Santri di Pekalongan diminta terapkan ilmu agama di era digital