Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta akan memperbaiki konsep Kampung Batik Kauman untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan dan warga sekitar.
"Aku kan sudah janji, kalau (revitalisasi kawasan) Gatsu (Gatot Subroto), Ngarsopuro sudah jadi gantian situ tak benerin, saya butuh waktu," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Meski demikian ia memastikan revitalisasi yang dilakukannya mendatang tidak akan mengubah bentuk. Ia mengatakan nantinya akses jalan akan menjadi prioritas perbaikan.
"Dulu kan konsepnya becak bisa lewat situ, aku ra ngerti (tidak tahu) tiba-tiba kok kayak gitu. Konsepnya malah jadi konsep offroad, itu idenya siapa aku ora mudeng (tidak paham)," katanya.
Meski akan memperbaiki konsep yang ada, ia memastikan tidak akan mengubah konsep yang sebelumnya. "Yang penting bisa jalan, orang jalan nyaman, warga nyaman, becak bisa masuk udah itu aja," katanya.
Sebelumnya pada kunjungannya ke Solo minggu lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan pemerintah daerah (pemda) lebih memoles Kampung Batik Kauman dan perlu dilakukan berbagai macam inovasi.
"Ya inovasinya harus macam-macam, ada kafe kopinya. Jadi belanja batik bisa nongkrong dulu sambil ke kafe. Tinggal ditata maka orang akan berbondong-bondong ke sini, bagus sekali," katanya.
Ia mengatakan kampung batik bisa menjadi salah satu alternatif objek wisata dalam negeri di tengah imbauan pemerintah untuk tidak perlu melakukan perjalanan liburan ke luar negeri.
"Kemarin seluruh kepala daerah dikumpulkan Pak Presiden, kita dalam situasi kondisi dunia yang tidak baik. Kalau kemarin dikaitkan dengan pak presiden, tidak usah piknik ke luar negeri, ke dalam negeri saja. Maka ini merupakan destinasi wisata yang sangat bagus," katanya.
"Aku kan sudah janji, kalau (revitalisasi kawasan) Gatsu (Gatot Subroto), Ngarsopuro sudah jadi gantian situ tak benerin, saya butuh waktu," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Meski demikian ia memastikan revitalisasi yang dilakukannya mendatang tidak akan mengubah bentuk. Ia mengatakan nantinya akses jalan akan menjadi prioritas perbaikan.
"Dulu kan konsepnya becak bisa lewat situ, aku ra ngerti (tidak tahu) tiba-tiba kok kayak gitu. Konsepnya malah jadi konsep offroad, itu idenya siapa aku ora mudeng (tidak paham)," katanya.
Meski akan memperbaiki konsep yang ada, ia memastikan tidak akan mengubah konsep yang sebelumnya. "Yang penting bisa jalan, orang jalan nyaman, warga nyaman, becak bisa masuk udah itu aja," katanya.
Sebelumnya pada kunjungannya ke Solo minggu lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan pemerintah daerah (pemda) lebih memoles Kampung Batik Kauman dan perlu dilakukan berbagai macam inovasi.
"Ya inovasinya harus macam-macam, ada kafe kopinya. Jadi belanja batik bisa nongkrong dulu sambil ke kafe. Tinggal ditata maka orang akan berbondong-bondong ke sini, bagus sekali," katanya.
Ia mengatakan kampung batik bisa menjadi salah satu alternatif objek wisata dalam negeri di tengah imbauan pemerintah untuk tidak perlu melakukan perjalanan liburan ke luar negeri.
"Kemarin seluruh kepala daerah dikumpulkan Pak Presiden, kita dalam situasi kondisi dunia yang tidak baik. Kalau kemarin dikaitkan dengan pak presiden, tidak usah piknik ke luar negeri, ke dalam negeri saja. Maka ini merupakan destinasi wisata yang sangat bagus," katanya.