Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menantang pelaku industri kecil menengah (IKM) bidang logam di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, untuk bisa menciptakan sepeda motor listrik.

"Saya targetkan di bulan Desember para pelaku IKM Logam kita termasuk dibantu oleh anak-anak SMK yang ada di Purbalingga harus bisa meng-create kendaraan listrik atau sepeda motor listrik ciptaan sendiri, siap ya teman-teman," katanya di Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Jumat siang.

Bupati mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada acara penandatanganan kerja sama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga dan PT Rainbow Mitra Bangsa atau Rainbow Motobuilder terkait dengan pengembangan sepeda motor listrik di Purbalingga.

Terkait dengan kerja sama tersebut, dia mengatakan hal itu terinspirasi dari target Kementerian Perindustrian RI yang menyatakan bahwa Indonesia harus memroduksi kurang lebih 13 juta kendaraan listrik pada tahun 2030.

"Artinya, masyarakat Indonesia pada tahun 2030 sudah mulai beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Di samping alasan bebas polusi juga memberi alternatif dari harga sumber energi bahan bakar minyak yang terus naik," katanya.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan mayoritas pelaku IKM Logam di Purbalingga merupakan perajin knalpot sehingga melalui kerja sama tersebut, mereka akan diberi dasar pengetahuan oleh Rainbow Builder untuk menciptakan sepeda motor listrik.

"Paling tidak mereka ada diversifikasi produk. Besok kalau tahun 2030 mayoritas sudah pakai kendaraan listrik yang tentu sudah tidak lagi menggunakan knalpot, teman-teman IKM ini tidak lagi bingung," katanya.

Terkait dengan hal itu, Bupati mengatakan pihaknya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Purbalingga berjanji akan membeli sepeda motor listrik buatan pelaku IKM Logam dan pelajar Purbalingga.

Bahkan, pihaknya menginstruksikan setiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membeli sepeda motor listrik minimal satu unit.

Dalam kesempatan itu, Founder Rainbow Motobuilder Adega Anggayasta mengatakan pelatihan akan dimulai pada akhir bulan Agustus hingga November 2022.

"Kami akan support 15 orang pelatih yang terbagi menjadi tiga tim. Skill yang dibutuhkan sebenarnya hanya welding, body shaping, painting, dan electric," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan membantu pemasaran dalam negeri maupun luar negeri.

Ia mengakui kebutuhan sepeda motor listrik di luar negeri saat ini sangat tinggi, sehingga pihaknya ingin melibatkan IKM dalam proses produksi.

 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024