Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap menyuplai air baku untuk memenuhi kebutuhan beberapa perusahaan yang berada di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) Kecamatan Gringsing dan Batang Industrial Park di Kecamatan Tulis.
Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang Yulianto di Batang, Selasa, mengatakan bahwa saat ini proses pembangunan pabrik di dua kawasan industri masih berjalan dan diperkirakan mulai tahun depan baru beroperasi.
"Saat ini memang belum ada permintaan. Akan tetapi, kami siap menyuplai air baku apabila ada permintaan dari beberapa perusahaan yang berada di KITB maupun Batang Industral Park," katanya.
Ia mengatakan sebagai upaya persiapan pemenuhan air baku ke perusahaan, pihaknya akan mengembangkan dan mengolah air laut dengan menggandeng investor atau pihak ke tiga.
"Biaya investasi pengembangan sumber air baku yang tinggi memang menjadi tantangan sehingga kami harus menggandeng pihak ketiga untuk mencukupi kebutuhan air baku di dua kawasan industri tersebut," katanya.
Baca juga: Pemkot Batang bentuk pusat pengembangan keterampilan naker KITB
Yulianto menyebutkan suplai kebutuhan perusahaan terhadap air baku di Kawasan Industri Terpadu Batang perkirakan sekitar 285 liter per detik.
Saat ini, kata dia, kebutuhan air baku di kawasan industri tersebut dilakukan oleh Pemerintah pusat dengan cara membangun jaringan untuk mengambil air permukaan Sungai Kaliurang Subah.
"Akan tetapi apabila sudah selesai dibangun maka kami berharap pengelolaan air baku diserahkan kepada pemerintah daerah karena sudah ada sistem penyediaan air minum," katanya.
Ia menambahkan jumlah pelanggan air baku di PUDAM Sendang Kamulyan Batang saat ini mencapai 56 ribu pelanggan dan diperkirakan dua tahun ke depan akan meningkat menjadi 60 ribu pelanggan.
Baca juga: Kawasan Industri Terpadu Batang ditanami 1.000 trembesi
Baca juga: Menkeu minta Kawasan Industri Terpadu Batang jangan tertutup dan eksklusif
Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang Yulianto di Batang, Selasa, mengatakan bahwa saat ini proses pembangunan pabrik di dua kawasan industri masih berjalan dan diperkirakan mulai tahun depan baru beroperasi.
"Saat ini memang belum ada permintaan. Akan tetapi, kami siap menyuplai air baku apabila ada permintaan dari beberapa perusahaan yang berada di KITB maupun Batang Industral Park," katanya.
Ia mengatakan sebagai upaya persiapan pemenuhan air baku ke perusahaan, pihaknya akan mengembangkan dan mengolah air laut dengan menggandeng investor atau pihak ke tiga.
"Biaya investasi pengembangan sumber air baku yang tinggi memang menjadi tantangan sehingga kami harus menggandeng pihak ketiga untuk mencukupi kebutuhan air baku di dua kawasan industri tersebut," katanya.
Baca juga: Pemkot Batang bentuk pusat pengembangan keterampilan naker KITB
Yulianto menyebutkan suplai kebutuhan perusahaan terhadap air baku di Kawasan Industri Terpadu Batang perkirakan sekitar 285 liter per detik.
Saat ini, kata dia, kebutuhan air baku di kawasan industri tersebut dilakukan oleh Pemerintah pusat dengan cara membangun jaringan untuk mengambil air permukaan Sungai Kaliurang Subah.
"Akan tetapi apabila sudah selesai dibangun maka kami berharap pengelolaan air baku diserahkan kepada pemerintah daerah karena sudah ada sistem penyediaan air minum," katanya.
Ia menambahkan jumlah pelanggan air baku di PUDAM Sendang Kamulyan Batang saat ini mencapai 56 ribu pelanggan dan diperkirakan dua tahun ke depan akan meningkat menjadi 60 ribu pelanggan.
Baca juga: Kawasan Industri Terpadu Batang ditanami 1.000 trembesi
Baca juga: Menkeu minta Kawasan Industri Terpadu Batang jangan tertutup dan eksklusif