Magelang (ANTARA) - Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Magelang melalui Gerakan Peduli Petani membagikan sayuran secara gratis kepada pondok pesantren dan panti asuhan guna membantu petani setempat mengatasi persoalan harga panenan hortikultura yang anjlok sejak beberapa waktu terakhir.

"Para petani ini kebingungan, kalau dipanen jangankan berharap untung, kembali modal saja sulit, bahkan menjual dengan harga murah pun kesulitan, maka kita bantu untuk menyalurkan saja ke lembaga sosial maupun keagamaan seperti pesantren dan panti asuhan," kata Ketua PC GP Ansor Kabupaten Magelang Muhammad Arif Sholihan dalam rilis di Magelang, Rabu (27/7).

Aksi peduli yang awalnya dinisiasi GP Ansor Kecamatan Paksi sejak tiga hari terakhir tersebut, hingga saat ini tersalur sekitar lima ton aneka sayuran ke sejumlah sasaran.

Personel Ansor setempat selain membantu distribusi sayuran ke berbagai ponpes dan panti asuhan, ujarnya, juga membantu petani melakukan panen hortikultura di lahan mereka.

"Ansor sifatnya hanyalah sebagai perantara, dari pada terbuang percuma maka kita bantu agar lebih bermanfaat. Kami membantu memanen di ladang, kemudian kami mendistribusikan ke pesantren dan panti asuhan yang membutuhkan,” katanya didampingi Ketua Ansor Pakis Agus Ulinnuha. 

Ia mengharapkan pemerintah segera melakukan upaya konkret menyelamatkan petani dari kerugian yang semakin parah akibat situasi tersebut. 

"Pemerintah harus segara hadir untuk membantu kesultan petani saat ini, entah dengan membeli sayurannya atau dengan adanya advokasi lainnya," kata dia.

Sekitar sebulan terakhir, petani kawasan lereng Gunung Merbabu dan Sumbing, utamanya Kecamatan Ngablak, Pakis, Widusari, dan Sawangan, Kabupaten Magelang mengeluhkan harga panenan sayuran yang anjlok.

Seorang petani sayuran di Kecamatan Sawangan Nanang Nur Cholis menuturkan beberapa komoditas sayuran yang harganya merosot tajam dalam beberapa waktu terakhir, antara lain caisim dari Rp4.000-Rp5.000 menjadi Rp500 per kilogram, buncis dan kacang panjang dari Rp6.000 menjadi Rp1.000, tomat dari Rp9.000 menjadi Rp1.500, kobis dan bunga kol dari Rp7.000-Rp8.000 menjadi Rp2.000.

Ia menyebut penurunan harga sayuran tersebut sebagai luar biasa ditambah dengan kesulitan dalam penjualan.

"Jangankan berbicara untung, balik modal saja sangat susah, maka kami memilih untuk beramal saja melalui sahabat-sahabat Ansor ini, semoga menjadi pahala bagi kami dan Ansor yang membantu," katanya.
 

Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024