Semarang (ANTARA) - Komitmen Kanwil Kemenkumham Jateng terus mendukung gerakan pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba sebagai salah satu upaya untuk mewujukan Indonesia Bersinar (bersih narkoba).
Kanwil Kemenkumham Jateng selalu terlibat dalam sejumlah program dan aksi pencegahan peredaran narkoba termasuk dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional tahun ini yang dikemas dalam acara Malam Renungan Keprihatinan Korban Penyalahgunaan Narkoba, Minggu (26/6/2022).
Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng kembali ikut ambil bagian dengan memenuhi undangan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah pada kegiatan yang berlangsung di Jalan Madukoro, sebagai wujud keprihatinan atas maraknya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang semakin mengancam kehidupan bermasyarakat.
Baca juga: Polisi tangkap pelaku kasus narkoba hampir setiap hari di Semarang
Yuspahruddin mengatakan kehadirannya merupakan bentuk dukungannya kepada BNNP Jawa Tengah dan instansi terkait.
"Kami akan selalu dukung segala upaya dalam rangka mencegah dan memberantas peredaran narkoba. Kami hadir di sini juga sebagai bentuk komitmen Kanwil Kemenkumham Jateng perang terhadap narkoba dan yang pasti ini merupakan sinergitas serta kolaborasi yang baik dengan lembaga-lembaga terkait," katanya.
Sementara Kepala BNNP Jawa Tengah Brigjen Pol Purwo Cahyoko mengatakan kondisi peredaran narkoba semakin memprihatinkan dan sudah menjadi permasalahan yang sangat serius.
Baca juga: PKK Surakarta: Keluarga jadi benteng utama pencegahan narkoba
Menurutnya pemilihan tempat acara yang berada di pinggir sungai memiliki filosofi tersendiri, karena sungai terbentuk dari aliran anak sungai dari berbagai penjuru.
"Artinya, kekuatan kita walaupun kecil kalau kita satukan dengan tujuan yang sama akan menjadi kekuatan yang besar dan bisa untuk mewujudkan Indonesia Bersinar," katanya.
Aliran sungai, lanjutnya, juga berarti terus bergerak yang bermakna kita harus terus bergerak melawan peredaran narkoba karena kalau berhenti tidak menentu kemungkinan orang terdekat menjadi korban.
Baca juga: Polisi ungkap kasus sabu-sabu 101,06 gram
Ia juga mengajak semua pihak untuk bersinergi menyatukan tekad bersama melawan penyalahgunaan peredaran gelap dan mewujudkan Indonesia Bersinar.
Hadir juga pada kesempatan itu, perwakilan dari seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Jawa Tengah, tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat pemerhati peredaran narkoba.
Kanwil Kemenkumham Jateng selalu terlibat dalam sejumlah program dan aksi pencegahan peredaran narkoba termasuk dalam rangka memperingati Hari Anti Narkotika Internasional tahun ini yang dikemas dalam acara Malam Renungan Keprihatinan Korban Penyalahgunaan Narkoba, Minggu (26/6/2022).
Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng kembali ikut ambil bagian dengan memenuhi undangan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah pada kegiatan yang berlangsung di Jalan Madukoro, sebagai wujud keprihatinan atas maraknya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang semakin mengancam kehidupan bermasyarakat.
Baca juga: Polisi tangkap pelaku kasus narkoba hampir setiap hari di Semarang
Yuspahruddin mengatakan kehadirannya merupakan bentuk dukungannya kepada BNNP Jawa Tengah dan instansi terkait.
"Kami akan selalu dukung segala upaya dalam rangka mencegah dan memberantas peredaran narkoba. Kami hadir di sini juga sebagai bentuk komitmen Kanwil Kemenkumham Jateng perang terhadap narkoba dan yang pasti ini merupakan sinergitas serta kolaborasi yang baik dengan lembaga-lembaga terkait," katanya.
Sementara Kepala BNNP Jawa Tengah Brigjen Pol Purwo Cahyoko mengatakan kondisi peredaran narkoba semakin memprihatinkan dan sudah menjadi permasalahan yang sangat serius.
Baca juga: PKK Surakarta: Keluarga jadi benteng utama pencegahan narkoba
Menurutnya pemilihan tempat acara yang berada di pinggir sungai memiliki filosofi tersendiri, karena sungai terbentuk dari aliran anak sungai dari berbagai penjuru.
"Artinya, kekuatan kita walaupun kecil kalau kita satukan dengan tujuan yang sama akan menjadi kekuatan yang besar dan bisa untuk mewujudkan Indonesia Bersinar," katanya.
Aliran sungai, lanjutnya, juga berarti terus bergerak yang bermakna kita harus terus bergerak melawan peredaran narkoba karena kalau berhenti tidak menentu kemungkinan orang terdekat menjadi korban.
Baca juga: Polisi ungkap kasus sabu-sabu 101,06 gram
Ia juga mengajak semua pihak untuk bersinergi menyatukan tekad bersama melawan penyalahgunaan peredaran gelap dan mewujudkan Indonesia Bersinar.
Hadir juga pada kesempatan itu, perwakilan dari seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Jawa Tengah, tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat pemerhati peredaran narkoba.