Purwokerto (ANTARA) - Pakar pertanian dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Prof. Loekas Soesanto mengingatkan perlunya penelitian atau riset guna mendukung pengembangan tanaman gandum lokal sehingga mengurangi ketergantungan dari negara lain.

"Sepanjang para peneliti diikutsertakan untuk melakukan riset guna menemukan varietas gandum tropika maka pengembangan tanaman gandum lokal di Tanah Air sangat dimungkinkan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Pengembangan tanaman gandum lokal, kata dia, diharapkan akan dapat mengurangi ketergantungan impor gandum.

"Program riset untuk mendukung pengembangan gandum lokal diharapkan akan mengurangi volume impor dari negara-negara penghasil gandum," katanya.

Guru Besar Fakultas Pertanian Unsoed itu menambahkan bahwa rangkaian riset diperlukan untuk menemukan teknik budi daya tanaman gandum yang berasal dari wilayah iklim subtropis agar dapat dikembangkan di Indonesia yang memiliki iklim tropis.

"Melalui riset yang menyeluruh maka diharapkan dapat menemukan varietas gandum tropika sekaligus mengembangkan mekanisme adaptasi budi daya gandum yang biasanya dikembangkan di wilayah subtropis agar dapat dikembangkan di Indonesia dengan beberapa penyesuaian," katanya.

Menurutnya, walaupun gandum merupakan tanaman yang biasanya dikembangkan dari daerah subtropis namun bukan berarti gandum tidak bisa ditanam di daerah tropis.

"Karena itu diperlukan penelitian untuk teknik budi daya yang sesuai agar gandum bisa tumbuh dengan baik di wilayah tropis," katanya.

Prof. Loekas Soesanto juga menambahkan bahwa untuk mengurangi volume impor gandum maka pemerintah dan seluruh pihak terkait perlu terus mengembangkan bahan pangan alternatif pengganti gandum.

"Selain mendorong dilakukannya riset dan pengembangan tanaman gandum lokal. Perlu juga program untuk mengembangkan bahan pangan alternatif selain gandum seperti sorgum atau jenis serealia lain," katanya.

Selain itu, dia juga menilai perlunya program untuk menumbuhkan inovasi diversifikasi produk berbasis alternatif gandum.

"Hal ini juga diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman di tengah masyarakat mengenai bahan alternatif pengganti gandum," katanya.

Baca juga: Bupati Banyumas: Larangan ekspor gandum India momentum tumbuhkan industri "mocaf"
Baca juga: Wujudkan kedaulatan pangan, Ganjar ajak masyarakat kurangi konsumsi gandum

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024