Solo (ANTARA) - Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta menargetkan mampu mendatangkan sebanyak 132.000 pengunjung sebelum tutup sementara pada awal Juli 2022.
Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso di Solo, Kamis menjelaskan dengan tercapainya target tersebut dapat menutup kebutuhan biaya perawatan satwa selama 6 bulan proses revitalisasi.
"Mei ini banyak tanggal merah jadi kami maksimalkan, sampai 8 Mei kemarin sudah tercapai 52.000 pengunjung. Kami yakin akhir Mei bisa 100.000 pengunjung," katanya.
Selanjutnya, ia berharap selama bulan Juni tahun ini angka kunjungan bisa mencapai 32.000 pengunjung.
"Dari wisatawan bisa dihitung sendiri, tinggal dikalikan Rp25 ribu/orang. Jadi lumayan pemasukannya," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, kunjungan pariwisata di objek tersebut akan dihentikan selama revitalisasi berlangsung. Meski demikian, untuk peran lembaga konservasinya tetap berjalan dengan normal. Dengan demikian, kebutuhan pakan satwa tetap harus berjalan dengan baik.
Berdasarkan perhitungan tersebut, menurut dia program donasi pakan tetap akan dibuka selama revitalisasi berlangsung. Rencana penggalangan donasi pakan itu tak lepas dari batalnya rencana pemberian dana operasional TSTJ oleh Pemkot Surakarta.
"Selama ini kebun binatang itu membutuhkan biaya sebesar Rp330 juta/bulan untuk pengadaan pakan satwa, biaya pegawai konservasi selama 30 hari, dan beban pegawai nonkonservasi selama 15 hari," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, program donasi pakan tetap dijalankan untuk meringankan beban TSTJ.
Baca juga: Angka kunjungan di TSTJ Surakarta mulai mendekati normal
Baca juga: Angka kunjungan TSTJ masih rendah pascapelonggaran PPKM
Direktur TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso di Solo, Kamis menjelaskan dengan tercapainya target tersebut dapat menutup kebutuhan biaya perawatan satwa selama 6 bulan proses revitalisasi.
"Mei ini banyak tanggal merah jadi kami maksimalkan, sampai 8 Mei kemarin sudah tercapai 52.000 pengunjung. Kami yakin akhir Mei bisa 100.000 pengunjung," katanya.
Selanjutnya, ia berharap selama bulan Juni tahun ini angka kunjungan bisa mencapai 32.000 pengunjung.
"Dari wisatawan bisa dihitung sendiri, tinggal dikalikan Rp25 ribu/orang. Jadi lumayan pemasukannya," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, kunjungan pariwisata di objek tersebut akan dihentikan selama revitalisasi berlangsung. Meski demikian, untuk peran lembaga konservasinya tetap berjalan dengan normal. Dengan demikian, kebutuhan pakan satwa tetap harus berjalan dengan baik.
Berdasarkan perhitungan tersebut, menurut dia program donasi pakan tetap akan dibuka selama revitalisasi berlangsung. Rencana penggalangan donasi pakan itu tak lepas dari batalnya rencana pemberian dana operasional TSTJ oleh Pemkot Surakarta.
"Selama ini kebun binatang itu membutuhkan biaya sebesar Rp330 juta/bulan untuk pengadaan pakan satwa, biaya pegawai konservasi selama 30 hari, dan beban pegawai nonkonservasi selama 15 hari," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, program donasi pakan tetap dijalankan untuk meringankan beban TSTJ.
Baca juga: Angka kunjungan di TSTJ Surakarta mulai mendekati normal
Baca juga: Angka kunjungan TSTJ masih rendah pascapelonggaran PPKM