Semarang (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Tengah selesai melakukan renovasi di sejumlah tempat mulai dari ruang kerja pegawai hingga tempat ibadah, sebagai salah satu upaya menerapkan konsep smart office serta meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan.
Tidak hanya melakukan renovasi ruangan dan bangunan, Kanwil Kemenkumham juga memberikan nama seluruh ruang rapat termasuk aula lantai tiga kantor dengan nama-nama anggota Pandawa Lima dan peresmian atas seluruh perbaikan fasilitas perkantoran tersebut dilakukan pada Rabu 27 April 2022 yang ditandai dengan pengguntingan pita rangkaian bunga.
Kegiatan yang gelar bersamaan dengan acara Tasyakuran Hari Bakti Pemasyarakatan ke 58 tersebut, Kakanwil Kemenkumham Jateng Yuspahruddin didampingi para Kepala Divisi juga meresmikan beberapa sarana dan fasilitas perkantoran yang baru rampung direnovasi.
Baca juga: 72 napi Lapas Semarang masuk blok khusus risiko tinggi
Untuk ruang perkantoran yang mengalami renovasi yakni Divisi Keimigrasian dan Divisi Pemasyarakatan dengan mengusung konsep Smart Office yang merupakan kolaborasi teknologi cerdas dan internet of things.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah A Yuspahruddin menjelaskan penerapan smart office tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas pegawai untuk lebih cerdas, lebih baik, dan lebih cepat.
Kemenkumham juga melakukan renovasi tempat ibadah yaitu Musola Al Hikmah yang pertama kali diresmikan pada tahun 2006 direnovasi dan ditingkatkan statusnya menjadi Masjid tahun 2009, kemudian kembali direnovasi sejak Januari 2022.
"Peningkatan status menjadi masjid bertujuan agar dapat menampung ibadah Salat Jumat pegawai. Masjid Al Hikmah kembali mengalami renovasi sejak Januari 2022 yang dananya bersumber dari para donatur antara lain pegawai di lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah," katanya.
Baca juga: Kemenkumham Jateng, Kanwil dengan produk penjualan terbanyak
Kanwil Kemenkumham, lanjut Yuspahruddin, berharap dengan perubahan tersebut mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas pegawai, sehingga kualitas pelayanan kepada masyarakat dan rekan-rekan di UPT sebagai pengguna layanan juga meningkat.
"Dengan renovasi pada sarana ibadah diharapkan mampu memberikan kenyamanan kepada seluruh pegawai yang ingin menjalankan ibadah, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah serta ketaqwaan kita semua," katanya.
Untuk penamaan ruangan, Aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah yang berada di lantai 3 punya sebutan baru yakni Aula Kresna Basudewa.
Pemilihan nama Kresna, menurut Yuspahruddin, alasan paling utama adalah nama tersebut mengadopsi kearifan lokal kisah Mahabarata yang cukup kental dalam budaya Jawa.
"Nama Kresna berdasarkan cerita Mahabarata mempunyai arti yang bagus yaitu pengetahuan, kebenaran, dan keadilan. Kami sengaja mengambil nama itu, barangkali itu yang paling pas namanya dalam rangka menjadikan tempat ini sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, mendukung kebenaran, serta mencari dan mempertahankan keadilan," katanya.
Baca juga: Kemenkumham Jateng audit 6 notaris di Kabupaten Karanganyar
Sementara pemilihan nama seluruh ruang rapatnya dengan nama anggota Pandawa Lima, kata Yuspahruddin, harapannya agar spirit keberanian, kejujuran, dan kebersamaan Pandawa Lima bisa menular pada diri para pegawai Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng.
Kegiatan dihadiri Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng, Kepala UPT se-Kota Semarang, dan Kepala UPT yang menerima penghargaan.
Tampak juga, para mitra kerja pemasyarakatan, ibu ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenkumham Jateng, ketua PIPAS Jateng, dan perwakilan anggota, pejabat administrasi dan seluruh pegawai Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng.
Tidak hanya melakukan renovasi ruangan dan bangunan, Kanwil Kemenkumham juga memberikan nama seluruh ruang rapat termasuk aula lantai tiga kantor dengan nama-nama anggota Pandawa Lima dan peresmian atas seluruh perbaikan fasilitas perkantoran tersebut dilakukan pada Rabu 27 April 2022 yang ditandai dengan pengguntingan pita rangkaian bunga.
Kegiatan yang gelar bersamaan dengan acara Tasyakuran Hari Bakti Pemasyarakatan ke 58 tersebut, Kakanwil Kemenkumham Jateng Yuspahruddin didampingi para Kepala Divisi juga meresmikan beberapa sarana dan fasilitas perkantoran yang baru rampung direnovasi.
Baca juga: 72 napi Lapas Semarang masuk blok khusus risiko tinggi
Untuk ruang perkantoran yang mengalami renovasi yakni Divisi Keimigrasian dan Divisi Pemasyarakatan dengan mengusung konsep Smart Office yang merupakan kolaborasi teknologi cerdas dan internet of things.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah A Yuspahruddin menjelaskan penerapan smart office tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas pegawai untuk lebih cerdas, lebih baik, dan lebih cepat.
Kemenkumham juga melakukan renovasi tempat ibadah yaitu Musola Al Hikmah yang pertama kali diresmikan pada tahun 2006 direnovasi dan ditingkatkan statusnya menjadi Masjid tahun 2009, kemudian kembali direnovasi sejak Januari 2022.
"Peningkatan status menjadi masjid bertujuan agar dapat menampung ibadah Salat Jumat pegawai. Masjid Al Hikmah kembali mengalami renovasi sejak Januari 2022 yang dananya bersumber dari para donatur antara lain pegawai di lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah," katanya.
Baca juga: Kemenkumham Jateng, Kanwil dengan produk penjualan terbanyak
Kanwil Kemenkumham, lanjut Yuspahruddin, berharap dengan perubahan tersebut mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas pegawai, sehingga kualitas pelayanan kepada masyarakat dan rekan-rekan di UPT sebagai pengguna layanan juga meningkat.
"Dengan renovasi pada sarana ibadah diharapkan mampu memberikan kenyamanan kepada seluruh pegawai yang ingin menjalankan ibadah, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah serta ketaqwaan kita semua," katanya.
Untuk penamaan ruangan, Aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah yang berada di lantai 3 punya sebutan baru yakni Aula Kresna Basudewa.
Pemilihan nama Kresna, menurut Yuspahruddin, alasan paling utama adalah nama tersebut mengadopsi kearifan lokal kisah Mahabarata yang cukup kental dalam budaya Jawa.
"Nama Kresna berdasarkan cerita Mahabarata mempunyai arti yang bagus yaitu pengetahuan, kebenaran, dan keadilan. Kami sengaja mengambil nama itu, barangkali itu yang paling pas namanya dalam rangka menjadikan tempat ini sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, mendukung kebenaran, serta mencari dan mempertahankan keadilan," katanya.
Baca juga: Kemenkumham Jateng audit 6 notaris di Kabupaten Karanganyar
Sementara pemilihan nama seluruh ruang rapatnya dengan nama anggota Pandawa Lima, kata Yuspahruddin, harapannya agar spirit keberanian, kejujuran, dan kebersamaan Pandawa Lima bisa menular pada diri para pegawai Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng.
Kegiatan dihadiri Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng, Kepala UPT se-Kota Semarang, dan Kepala UPT yang menerima penghargaan.
Tampak juga, para mitra kerja pemasyarakatan, ibu ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil Kemenkumham Jateng, ketua PIPAS Jateng, dan perwakilan anggota, pejabat administrasi dan seluruh pegawai Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng.