Purwokerto (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng. memberikan apresiasi atas kehadiran gedung Integrated Academic Building (IAB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
"Kehadiran gedung IAB ini merupakan sesuatu yang sangat kita syukuri bersama. Saya sangat senang konsep dari gedung IAB ini, yaitu integrated building di mana laboratorium-laboratorium dari berbagai program studi berada dalam satu bangunan dan mendorong kolaborasi antarlintas keilmuan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (22/4).
Prof. Nizam mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam acara penandatanganan prasasti gedung IAB Unsoed beserta para Wakil Rektor, dan jajaran.
Ia menekankan kepada seluruh kampus untuk memastikan dua hal yang selalu dilakukan di perguruan tinggi, yaitu peningkatan kualitas dan peningkatan relevansi.
Menurut dia, peningkatan kualitas dan peningkatan ibarat dua sisi mata uang yang akan menjadikan seluruh karya perguruan tinggi itu berharga. Kualitas saja tidak cukup, tetapi sangat perlu digarisbawahi juga relevansi.
Baca juga: Pakar hukum Unsoed optimistis tidak ada kriminalisasi dalam kasus ekspor CPO
"Itulah semangat dari Kampus Merdeka memastikan bahwa lulusan kita itu tidak hanya berkualitas tetapi relevan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan. Selaras dengan visi-misi Unsoed, yaitu membangun pertanian kita yang semakin ditinggalkan oleh para petani dan anak-anaknya, sehingga tugas kita untuk melahirkan petani-petani milenial dari kampus yang akan meningkatkan nilai tambah pertanian, meningkatkan nilai hasil usaha petani bagi seluruh petani kita, sekaligus menggerakkan ekonomi didasarkan pada pengembangan pemanfaatan inovasi dari perguruan tinggi," kata Prof. Nizam.
Dengan demikian, kata dia, kualitas dan relevansi perlu terus dipastikan, baik di dalam menghasilkan lulusan maupun di dalam menghasilkan riset dan pengembangan.
Menurut dia, riset-riset dari Unsoed sangat relevan dengan pengembangan-pengembangan di wilayah, baik itu pertanian, perikanan, perkebunan, maupun peternakan, sehingga sekarang saat untuk mengakselerasi dan mendesimininasikannya di masyarakat sehingga menjadi industri-industri kecil di masyarakat, bahkan menambahkan nilai tambah pertanian dan melahirkan petani, peternak, petambak, dan nelayan milenial.
"Saya harap Unsoed target="_blank">
Sementara itu, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S.mengatakan gedung IAB telah diresmikan pada tanggal 24 Januari 2022 dan dihadiri oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas beserta jajaran.
Oleh kesibukannya, Dirjen Dikti dan Direktur Sumber Daya tidak bisa menghadiri peresmian sehingga penandatanganan prasasti dilaksanakan di Jakarta.
"Kami atas namaUnsoed target="_blank">Unsoed, yaitu gedung IAB dengan isinya. Unsoed," target="_blank">
Baca juga: Universitas Jenderal Soedirman resmikan nama baru Auditorium Graha Widyatama Unsoed
Baca juga: Akademisi Unsoed: Musim mudik 2022 momentum tingkatkan pertumbuhan ekonomi
"Kehadiran gedung IAB ini merupakan sesuatu yang sangat kita syukuri bersama. Saya sangat senang konsep dari gedung IAB ini, yaitu integrated building di mana laboratorium-laboratorium dari berbagai program studi berada dalam satu bangunan dan mendorong kolaborasi antarlintas keilmuan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (22/4).
Prof. Nizam mengatakan hal itu saat memberi sambutan dalam acara penandatanganan prasasti gedung IAB Unsoed beserta para Wakil Rektor, dan jajaran.
Ia menekankan kepada seluruh kampus untuk memastikan dua hal yang selalu dilakukan di perguruan tinggi, yaitu peningkatan kualitas dan peningkatan relevansi.
Menurut dia, peningkatan kualitas dan peningkatan ibarat dua sisi mata uang yang akan menjadikan seluruh karya perguruan tinggi itu berharga. Kualitas saja tidak cukup, tetapi sangat perlu digarisbawahi juga relevansi.
Baca juga: Pakar hukum Unsoed optimistis tidak ada kriminalisasi dalam kasus ekspor CPO
"Itulah semangat dari Kampus Merdeka memastikan bahwa lulusan kita itu tidak hanya berkualitas tetapi relevan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan. Selaras dengan visi-misi Unsoed, yaitu membangun pertanian kita yang semakin ditinggalkan oleh para petani dan anak-anaknya, sehingga tugas kita untuk melahirkan petani-petani milenial dari kampus yang akan meningkatkan nilai tambah pertanian, meningkatkan nilai hasil usaha petani bagi seluruh petani kita, sekaligus menggerakkan ekonomi didasarkan pada pengembangan pemanfaatan inovasi dari perguruan tinggi," kata Prof. Nizam.
Dengan demikian, kata dia, kualitas dan relevansi perlu terus dipastikan, baik di dalam menghasilkan lulusan maupun di dalam menghasilkan riset dan pengembangan.
Menurut dia, riset-riset dari Unsoed sangat relevan dengan pengembangan-pengembangan di wilayah, baik itu pertanian, perikanan, perkebunan, maupun peternakan, sehingga sekarang saat untuk mengakselerasi dan mendesimininasikannya di masyarakat sehingga menjadi industri-industri kecil di masyarakat, bahkan menambahkan nilai tambah pertanian dan melahirkan petani, peternak, petambak, dan nelayan milenial.
"Saya harap Unsoed target="_blank">
Sementara itu, Rektor Unsoed Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S.mengatakan gedung IAB telah diresmikan pada tanggal 24 Januari 2022 dan dihadiri oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas beserta jajaran.
Oleh kesibukannya, Dirjen Dikti dan Direktur Sumber Daya tidak bisa menghadiri peresmian sehingga penandatanganan prasasti dilaksanakan di Jakarta.
"Kami atas namaUnsoed target="_blank">Unsoed, yaitu gedung IAB dengan isinya. Unsoed," target="_blank">
Baca juga: Universitas Jenderal Soedirman resmikan nama baru Auditorium Graha Widyatama Unsoed
Baca juga: Akademisi Unsoed: Musim mudik 2022 momentum tingkatkan pertumbuhan ekonomi