Solo (ANTARA) - Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) meminta Kota Solo bersiap menyambut wisatawan baik domestik maupun asing menyusul pemulihan ekonomi yang terjadi beberapa waktu terakhir.
"Saat ini karena kondisi kesehatan masyarakat dalam menghadapi COVID-19 makin ke arah membaik, maka pemulihan ekonomi kembali menjadi target prioritas. Pariwisata mulai dibuka, Bali untuk penerbangan internasional juga sudah dibuka, maka Solo sebagai kota budaya juga tentunya kami mengharapkan Solo mempersiapkan diri terhadap kunjungan wisatawan bukan hanya dari Solo tetapi juga luar, bahkan mancanegara," kata Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Putri Kus Wisnu Wardani saat melakukan kunjungan ke Balai Kota Surakarta, Jumat (11/3).
Meski banyak turis memilih Bali sebagai tujuan utama untuk berwisata, dikatakannya, daerah lain juga harus ikut bersiap menerima kedatangan wisatawan asing.
Baca juga: Hotel di Solo angkat Kampung Batik Laweyan lewat paket wisata
"Termasuk Jogja dan Solo, kedatangan turis perlu disiapkan. Kelebihan Indonesia ini bukan hanya keindahan alam tetapi yang nomor satu adalah keragaman dan keindahan budayanya," katanya.
Ia mengatakan wisatawan datang bukan hanya untuk menikmati keindahan alam tetapi juga tontonan. Ia mencontohkan untuk di Solo ada wayang dan ketoprak.
"Selain itu juga bisa belanja wastra atau kain batik, untuk oleh-oleh bisa beli kerajinan tangan kedaerahan, menikmati jamu ke Sukoharjo. Ini adalah kekayaan kita yang sesungguhnya, apabila makin digali bukan punah tetapi terus berkembang," katanya.
Terkait hal itu, ia meminta Pemerintah Kota Surakarta untuk siap menghadapi itu.
"Ada program sepanjang tahun yang perlu disiapkan untuk menghadapi kedatangan turis. Selain itu, untuk penginapan, penerbangan, kalender event, dan pelaku usaha juga harus disiapkan," katanya.
Ia mengatakan jika sektor pendukung tersebut tidak disiapkan maka devisa tidak terserap di daerah.
"Ini yang perlu diperbanyak lagi supaya makin banyak pelaku usaha berbasis budaya makin berkembang dan wisatawan makin lama tinggal di Solo," katanya.
Baca juga: Wisata air Pekalongan bakal jadi magnet wisatawan
"Saat ini karena kondisi kesehatan masyarakat dalam menghadapi COVID-19 makin ke arah membaik, maka pemulihan ekonomi kembali menjadi target prioritas. Pariwisata mulai dibuka, Bali untuk penerbangan internasional juga sudah dibuka, maka Solo sebagai kota budaya juga tentunya kami mengharapkan Solo mempersiapkan diri terhadap kunjungan wisatawan bukan hanya dari Solo tetapi juga luar, bahkan mancanegara," kata Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Putri Kus Wisnu Wardani saat melakukan kunjungan ke Balai Kota Surakarta, Jumat (11/3).
Meski banyak turis memilih Bali sebagai tujuan utama untuk berwisata, dikatakannya, daerah lain juga harus ikut bersiap menerima kedatangan wisatawan asing.
Baca juga: Hotel di Solo angkat Kampung Batik Laweyan lewat paket wisata
"Termasuk Jogja dan Solo, kedatangan turis perlu disiapkan. Kelebihan Indonesia ini bukan hanya keindahan alam tetapi yang nomor satu adalah keragaman dan keindahan budayanya," katanya.
Ia mengatakan wisatawan datang bukan hanya untuk menikmati keindahan alam tetapi juga tontonan. Ia mencontohkan untuk di Solo ada wayang dan ketoprak.
"Selain itu juga bisa belanja wastra atau kain batik, untuk oleh-oleh bisa beli kerajinan tangan kedaerahan, menikmati jamu ke Sukoharjo. Ini adalah kekayaan kita yang sesungguhnya, apabila makin digali bukan punah tetapi terus berkembang," katanya.
Terkait hal itu, ia meminta Pemerintah Kota Surakarta untuk siap menghadapi itu.
"Ada program sepanjang tahun yang perlu disiapkan untuk menghadapi kedatangan turis. Selain itu, untuk penginapan, penerbangan, kalender event, dan pelaku usaha juga harus disiapkan," katanya.
Ia mengatakan jika sektor pendukung tersebut tidak disiapkan maka devisa tidak terserap di daerah.
"Ini yang perlu diperbanyak lagi supaya makin banyak pelaku usaha berbasis budaya makin berkembang dan wisatawan makin lama tinggal di Solo," katanya.
Baca juga: Wisata air Pekalongan bakal jadi magnet wisatawan