Solo (ANTARA) - Salah satu hotel di Kota Solo Solia Zigna Hotel mengangkat keberadaan Kampung Batik Laweyan melalui paket wisata yang ditawarkan kepada tamu yang datang.
"Kami bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPKM) dan Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) setempat membuat paket wisata bundling dengan kamar hotel," kata Director of Sales Marketing Solia Zigna Hotel Lisa Halim pada peluncuran Paket Wisata Kampung Batik Laweyan di Solo, Selasa.
Ia mengatakan paket wisata tersebut ditawarkan menyusul banyaknya tamu yang ingin berkunjung ke Kampung Batik Laweyan.
"Dampaknya adalah warga sekitar mulai membuka diri lagi. Sejak awal 2021 mereka mulai bangkit kembali setelah sempat lesu akibat pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Laweyan terapkan "Eco Culture Creative Batik" ramah lingkungan
Ia berharap kegiatan tersebut mampu mengangkat perekonomian warga sekitar.
"Harapannya volume produksi mereka meningkat, baik produk makanan maupun batik karena memang selama ini animo tamu hotel terhadap paket wisata Kampung Batik Laweyan ini tergolong tinggi. Tidak sedikit tamu yang transit ke hotel hanya untuk merasakan sensasi wisata situs sejarah di Kampung Batik Laweyan," katanya.
Untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan, pihaknya merancang paket wisata tanpa harus menginap.
"Dengan demikian, kami bisa melebarkan segmen konsumen kami. Soal okupansi, tentu makin tinggi. Sekarang sudah sekitar 60-70 persen tiap bulan, tetapi kini konsumen tidak perlu menginap terlebih dulu untuk bisa menikmati wisata sejarah batik dan bahkan belajar membatik di Kampung Batik Laweyan," katanya.
Sementara itu, pada paket wisata tersebut para wisatawan bisa mengikuti jalan-jalan ke beberapa destinasi yang ada di Kampung Batik Laweyan, di antaranya Tugu Batik Laweyan, rumah tertua 1758, Langgar Merdeka, Masjid Kuno Laweyan, Makam KH Samanhudi, Situs Kabanaran Bekas Pelabuhan, belajar membatik, dan pusat oleh-oleh batik.
Baca juga: Komunitas Craft Laweyan mudahkan UMKM pasarkan produk
Baca juga: Mengenal batik abstrak dari Kampung Batik Laweyan
"Kami bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPKM) dan Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) setempat membuat paket wisata bundling dengan kamar hotel," kata Director of Sales Marketing Solia Zigna Hotel Lisa Halim pada peluncuran Paket Wisata Kampung Batik Laweyan di Solo, Selasa.
Ia mengatakan paket wisata tersebut ditawarkan menyusul banyaknya tamu yang ingin berkunjung ke Kampung Batik Laweyan.
"Dampaknya adalah warga sekitar mulai membuka diri lagi. Sejak awal 2021 mereka mulai bangkit kembali setelah sempat lesu akibat pandemi COVID-19," katanya.
Baca juga: Laweyan terapkan "Eco Culture Creative Batik" ramah lingkungan
Ia berharap kegiatan tersebut mampu mengangkat perekonomian warga sekitar.
"Harapannya volume produksi mereka meningkat, baik produk makanan maupun batik karena memang selama ini animo tamu hotel terhadap paket wisata Kampung Batik Laweyan ini tergolong tinggi. Tidak sedikit tamu yang transit ke hotel hanya untuk merasakan sensasi wisata situs sejarah di Kampung Batik Laweyan," katanya.
Untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan, pihaknya merancang paket wisata tanpa harus menginap.
"Dengan demikian, kami bisa melebarkan segmen konsumen kami. Soal okupansi, tentu makin tinggi. Sekarang sudah sekitar 60-70 persen tiap bulan, tetapi kini konsumen tidak perlu menginap terlebih dulu untuk bisa menikmati wisata sejarah batik dan bahkan belajar membatik di Kampung Batik Laweyan," katanya.
Sementara itu, pada paket wisata tersebut para wisatawan bisa mengikuti jalan-jalan ke beberapa destinasi yang ada di Kampung Batik Laweyan, di antaranya Tugu Batik Laweyan, rumah tertua 1758, Langgar Merdeka, Masjid Kuno Laweyan, Makam KH Samanhudi, Situs Kabanaran Bekas Pelabuhan, belajar membatik, dan pusat oleh-oleh batik.
Baca juga: Komunitas Craft Laweyan mudahkan UMKM pasarkan produk
Baca juga: Mengenal batik abstrak dari Kampung Batik Laweyan