Magelang, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pembangunan perumahan berbasis komunitas untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki rumah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Ini contoh pemerintah memberikan pelayanan perumahan sehat layak huni kepada masyarakat," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi proyek pembangunan perumahan berbasis komunitas di Kampung Tulung, Kota Magelang, Jumat.
Kota Magelang merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang menjadi lokasi proyek perumahan berbasis komunitas ini.
"Saya melihat mereka yang mengikuti program ini senang, karena merasa ayem sudah memiliki rumah sendiri," katanya.
Program ini merupakan inovasi penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang kolaboratif dan sistematis melalui inovasi program pembangunan baru rumah layak huni melalui bantuan sosial.
Terdapat 21 unit rumah tipe 36 yang dibangun dan semua sudah menjadi hak milik warga. Penghuni rumah ini merupakan eks penguhuni Rusunawa Potrobangsan yang sudah hampir enam tahun bertempat tinggal di rusunawa.
Baca juga: Ganjar perbaiki rumah kader PDIP di Kabupaten Semarang
"Kami berterima kasih kepada TNI, karena yang mengerjakan rumah ini anggota TNI. Rata-rata pemilik rumahnya ini memiliki usaha mandiri, dan mereka senang karena rumahnya lebih luas dibanding rusunawa dan rumah ini menjadi hak milik," katanya.
Ia menyampaikan akan terus menggulirkan program bernama "Jateng Gayeng Mbangun Omah Bareng Tuku Lemah Oleh Omah" ini. Tujuannya mengejar target agar kesejahteraan masyarakat meningkat.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyambut baik program dari Pemprov Jateng ini, karena dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan rumah layak huni di Kota Magelang.
"Tentu kami sangat terbantu dengan program ini agar rakyat semakin sejahtera. Saya lihat konstrusiknya bagus dan mendukung kesehatan," katanya.
Ia menyampaikan penghuni rumah ini memang sebelumnya tinggal di rusunawa yang sudah menempati sekitar enam tahun.
"Prioritas mereka yang sudah enam tahun di rusunawa agar selepas dari rusunawa dapat membeli rumah sendiri. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi, kami menunggu program dari pemprov," katanya.
Baca juga: Gubernur Jateng apresiasi aplikasi pengelolaan sampah "Jeknyong"
Baca juga: Ganjar pastikan pelaksanaan PTM penuh berjalan baik
"Ini contoh pemerintah memberikan pelayanan perumahan sehat layak huni kepada masyarakat," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi proyek pembangunan perumahan berbasis komunitas di Kampung Tulung, Kota Magelang, Jumat.
Kota Magelang merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang menjadi lokasi proyek perumahan berbasis komunitas ini.
"Saya melihat mereka yang mengikuti program ini senang, karena merasa ayem sudah memiliki rumah sendiri," katanya.
Program ini merupakan inovasi penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang kolaboratif dan sistematis melalui inovasi program pembangunan baru rumah layak huni melalui bantuan sosial.
Terdapat 21 unit rumah tipe 36 yang dibangun dan semua sudah menjadi hak milik warga. Penghuni rumah ini merupakan eks penguhuni Rusunawa Potrobangsan yang sudah hampir enam tahun bertempat tinggal di rusunawa.
Baca juga: Ganjar perbaiki rumah kader PDIP di Kabupaten Semarang
"Kami berterima kasih kepada TNI, karena yang mengerjakan rumah ini anggota TNI. Rata-rata pemilik rumahnya ini memiliki usaha mandiri, dan mereka senang karena rumahnya lebih luas dibanding rusunawa dan rumah ini menjadi hak milik," katanya.
Ia menyampaikan akan terus menggulirkan program bernama "Jateng Gayeng Mbangun Omah Bareng Tuku Lemah Oleh Omah" ini. Tujuannya mengejar target agar kesejahteraan masyarakat meningkat.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyambut baik program dari Pemprov Jateng ini, karena dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan rumah layak huni di Kota Magelang.
"Tentu kami sangat terbantu dengan program ini agar rakyat semakin sejahtera. Saya lihat konstrusiknya bagus dan mendukung kesehatan," katanya.
Ia menyampaikan penghuni rumah ini memang sebelumnya tinggal di rusunawa yang sudah menempati sekitar enam tahun.
"Prioritas mereka yang sudah enam tahun di rusunawa agar selepas dari rusunawa dapat membeli rumah sendiri. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi, kami menunggu program dari pemprov," katanya.
Baca juga: Gubernur Jateng apresiasi aplikasi pengelolaan sampah "Jeknyong"
Baca juga: Ganjar pastikan pelaksanaan PTM penuh berjalan baik